Ditinjau oleh: dr. Kania Adhyanisitha, Sp.A
Di era modern ini, berbagai penyakit menular masih menjadi ancaman bagi kesehatan, imunisasi menjadi salah satu langkah terpenting untuk melindungi masa depan anak. Imunisasi pada anak bukan hanya tentang kekebalan tubuh anak, tetapi juga tentang masa depan mereka yang bebas dari penyakit berbahaya dan komplikasi yang serius.
Sebagai orang tua, kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan anak mendapatkan semua imunisasi yang diperlukan. Dengan memberikan vaksin anak, Anda membantu membangun sistem kekebalan tubuh anak yang kuat dan tahan lama, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Namun, masih banyak orang tua yang ragu dan memiliki pertanyaan tentang imunisasi. Artikel ini memaparkan manfaat imunisasi pada anak, jenis-jenis vaksin, dan jadwal imunisasi anak lengkap yang direkomendasikan pemerintah, sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat untuk kesehatan anak Anda.
Apa Manfaat Imunisasi pada Anak?
Imunisasi merupakan langkah penting menjaga kesehatan anak. Imunisasi memiliki banyak manfaat yang sangat penting untuk kesehatan anak, di antaranya:
- Melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya, seperti campak, polio, difteri, tetanus, pertussis, hepatitis B, dan cacar air.
- Membantu membangun sistem kekebalan tubuh anak yang kuat dan tahan lama. Vaksin bekerja dengan cara melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus atau bakteri penyebab penyakit.
- Mencegah komplikasi serius yang dapat ditimbulkan oleh penyakit-penyakit tersebut. Imunisasi dapat membantu mencegah komplikasi serius seperti meningitis, pneumonia, dan komplikasi lainnya.
- Memberikan kekebalan kelompok (herd immunity) yang melindungi anak-anak lain yang belum divaksin, orang tua lansia, dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang lemah. Ketika banyak orang dalam suatu komunitas divaksinasi, penyakit akan lebih sulit menyebar, sehingga melindungi semua orang, termasuk mereka yang tidak dapat divaksinasi.
- Mengurangi beban biaya perawatan kesehatan akibat penyakit-penyakit tersebut. Imunisasi membantu menghemat biaya perawatan kesehatan dengan mencegah penyakit dan komplikasi yang terkait.
Jenis-jenis Vaksin untuk Imunisasi Anak
Ada beberapa jenis vaksin yang perlu diberikan kepada anak sesuai jadwal imunisasi anak yang disarankan oleh pemerintah. Beberapa jenis vaksin imunisasi anak yang umum meliputi:
1. BCG (Bacillus Calmette-Guérin)
Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TB) yang berat. TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lain seperti tulang, kelenjar getah bening, dan otak.
Vaksin BCG biasanya diberikan kepada bayi segera setelah lahir, tetapi dapat diberikan kapan saja sebelum bayi berusia 3 bulan. Jika bayi tidak dapat divaksinasi BCG segera setelah lahir, vaksin dapat diberikan pada usia 3-12 bulan.
2. Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit hepatitis B. Virus ini menyerang hati dan dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius, seperti sirosis dan kanker hati.
3. Polio
Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyerang saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak. Vaksin Polio direkomendasikan untuk semua bayi dan anak-anak.
4. DPT-Hib
Vaksin DPT-Hib adalah vaksin kombinasi yang melindungi anak dari tiga penyakit, yaitu:
- Difteri: Penyakit yang menyerang sistem pernapasan dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan kematian.
- Pertusis: Penyakit batuk rejan yang sangat menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pneumonia dan kematian.
- Haemophilus influenzae type b (Hib): Bakteri yang dapat menyebabkan berbagai infeksi serius, seperti meningitis, pneumonia, dan epiglottitis.
5. Campak-oreles-rubella (MMR)
Vaksin MMR adalah vaksin kombinasi yang melindungi anak dari tiga penyakit, yaitu:
- Campak: Penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditandai dengan ruam kulit, batuk, pilek, dan demam tinggi. Campak dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pneumonia, radang otak, dan bahkan kematian.
- Gondongan: Penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditandai dengan pembengkakan di kelenjar liur yang terletak di ujung rahang bawah dibawah telinga. Gondongan dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti meningitis, orchitis (peradangan testis), dan tuli.
- Rubella (campak Jerman): Penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditandai dengan ruam kulit, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Rubella pada wanita hamil dapat menyebabkan bayi lahir dengan cacat lahir yang serius.
6. PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)
Vaksin PCV adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumoniae (pneumococcus). Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai infeksi serius, seperti:
- Pneumonia: Infeksi paru-paru yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan kematian.
- Infeksi telinga tengah: Infeksi yang dapat menyebabkan nyeri telinga, gangguan pendengaran, dan komplikasi serius.
- Meningitis: Infeksi pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
- Bakteremia: Infeksi aliran darah yang dapat menyebabkan syok dan kematian.
7. Rotavirus
Vaksin Rotavirus adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit diarrhea rotavirus. Diarrhea rotavirus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rotavirus. Penyakit ini ditandai dengan diare berair yang parah, muntah, demam, dan sakit perut. Diarrhe rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi parah dan bahkan kematian, terutama pada anak kecil.
8. HPV (Human papillomavirus)
Vaksin HPV adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi virus Human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang sangat menular dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk:
- Kanker serviks: Kanker serviks adalah kanker yang menyerang leher rahim wanita. HPV merupakan penyebab utama kanker serviks.
- Kanker lain: HPV juga dapat menyebabkan kanker lain, seperti kanker vulva, vagina, penis, anus, dan tenggorokan.
- Kutil kelamin: Kutil kelamin adalah benjolan kecil yang tumbuh di sekitar alat kelamin. Kutil kelamin dapat menular melalui kontak seksual.
Jadwal Pemberian Vaksin Imunisasi Sesuai Usia Anak
Berikut merupakan buku imunisasi atau jadwal pemberian vaksin anak berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):
1. Usia 0-1 bulan:
- BCG
- Hepatitis B 0
- Polio 0
2. Usia 2 bulan:
- Polio 1
- DPT-Hib1
- Rotavirus 1
- PCV 1
3. Usia 3 bulan:
- Hepatitis B 2
- DPT-Hib 2
- Polio 2
4. Usia 4 bulan:
- Hepatitis B 3
- DPT-Hib 3
- Polio 3
- Rotavirus 2
- PCV 2
5. Usia 6 bulan:
- Rotavirus 3
- Influenza
- PCV 3
6. Usia 7 bulan:
- Influenza
7. Usia 9 bulan:
- Vaksin MR
8. Usia 12 bulan:
- Varicella 1
- Hepatitis A
- PCV 4
9. Usia 14 bulan:
- Varicella 2
10. Usia 18 bulan:
- Polio 4
- MMR 1
- DTP-Hib 4
- Hepatitis B 4
11. Usia 24 bulan:
- Tifoid 1
- Influenza (tahunan)
12. Usia 5 bulan:
- DTP 5
- Polio 5
- MMR 2
- Imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk melindungi anak-anak dari penyakit serius. Dengan memastikan anak mendapatkan semua imunisasi yang diperlukan, Anda dapat membantu mereka tetap sehat dan bahagia. Jika memiliki pertanyaan lebih jauh tentang Imunisasi untuk anak Anda, Klinik BAMED memiliki layanan konsultasi dengan Dokter Spesialis Anak yang berpengalaman dan siap membantu memberikan informasi seputar kesehatan anak.