Ditinjau oleh : dr. Juliana, Sp.A
Biduran pada anak seringkali membuat orang tua khawatir, terutama ketika ruam merah dan gatal tiba-tiba muncul di kulit si kecil. Kondisi ini bisa mengganggu kenyamanan anak dan membuat mereka rewel. Sebagai orang tua, penting untuk memahami penyebab biduran serta langkah-langkah tepat untuk mengatasinya agar anak bisa merasa lebih nyaman dan kembali beraktivitas dengan normal.
Namun, jangan khawatir! Biduran pada anak biasanya bukan kondisi yang serius dan dapat diatasi dengan langkah-langkah penanganan yang tepat. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara efektif untuk mengatasi biduran pada anak, sehingga si kecil bisa kembali beraktivitas dengan nyaman tanpa terganggu oleh rasa gatal atau ruam di kulitnya.
Apa Itu Biduran pada Anak?
Biduran, atau yang sering disebut dengan urtikaria, hives, maupun kaligata, adalah kondisi kulit yang umum dialami oleh anak-anak. Kondisi ini ditandai dengan peninggian kulit, gatal, dan umumnya berwarna merah. Biduran dapat berbentuk bulat ataupun dapat berupa bentuk lain. Awalnya, biduran pada anak biasanya muncul di satu bagian tubuh, seperti wajah atau dada, kemudian dapat menyebar ke area tubuh lainnya.
Kondisi ini dapat terjadi di berbagai area kulit, mulai dari wajah, perut, hingga bagian lain tubuh. Biduran pada anak sering kali sangat gatal dan bisa menimbulkan rasa perih yang cukup mengganggu. Rasa gatal tersebut bisa bertahan selama beberapa jam, tetapi akan perlahan hilang dalam hitungan hari. Namun, biduran pada anak disertai demam atau pembengkakan di wajah, serta kesulitan bernapas, merupakan kondisi serius yang perlu segera mendapatkan penanganan medis karena dapat membahayakan nyawa.
Jenis Biduran pada Anak
Biduran pada anak dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu biduran akut dan biduran kronis.
1. Biduran Akut
Biduran akut pada anak merupakan jenis ruam kulit yang sering terjadi dan umumnya berlangsung tidak terlalu lama, yakni kurang dari enam minggu. Ciri khasnya adalah munculnya bentol-bentol merah yang sangat gatal dan dapat muncul berulang kali, setidaknya dua kali dalam seminggu.
Penyebab biduran akut pada anak cukup beragam, orang tua biasanya menganggap biduran selalu disebabkan oleh alergi, namun biduran juga dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan atas. Selain itu, sengatan serangga seperti lebah juga dapat memicu munculnya biduran. Penggunaan beberapa jenis obat-obatan tertentu, terutama antibiotik dan aspirin, juga perlu diwaspadai sebagai pemicu potensial.
2. Biduran Kronis
Biduran kronis pada anak adalah jenis ruam kulit yang berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan biduran akut, yaitu lebih dari enam minggu. Gejala gatal-gatal yang menyertai biduran kronis ini pun dapat berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, sehingga sangat mengganggu kenyamanan anak.
Penyebab utama biduran kronis seringkali sulit diidentifikasi secara pasti. Namun, banyak penelitian menunjukkan adanya hubungan antara biduran kronis dengan penyakit autoimun. Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh malah menyerang sel-sel sehat tubuh sendiri. Beberapa penyakit autoimun yang sering dikaitkan dengan biduran kronis adalah penyakit celiac (intoleransi gluten), lupus, dan rheumatoid arthritis.
Apa Saja yang Bisa Menyebabkan Biduran pada Anak?
Urtikaria terjadi karena adanya zat di dalam tubuh yang disebut histamin yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari zat atau benda asing. Pada saat tubuh terpapar oleh faktor pemicu, histamin akan dilepaskan ke dalam darah dan menyebabkan reaksi pada kulit berupa ruam dan gatal. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat menimbulkan biduran pada anak:
- Alergi: Reaksi alergi terhadap makanan (seperti telur, susu, kacang-kacangan), obat-obatan, atau bahan kimia tertentu adalah penyebab paling umum.
- Infeksi: Infeksi virus, bakteri, atau parasit dapat memicu munculnya biduran. Beberapa infeksi yang sering dikaitkan dengan biduran adalah infeksi saluran pernapasan atas (seperti sinusitis dan tonsillitis), hepatitis, dan infeksi saluran kemih.
- Faktor fisik: Perubahan suhu yang ekstrem (panas atau dingin), tekanan pada kulit, serta keringat berlebihan.
- Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan alergi atau penyakit kulit tertentu dapat meningkatkan risiko anak mengalami biduran.
- Gangguan sistem kekebalan tubuh: Beberapa gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti penyakit autoimun, dapat memicu munculnya biduran.
Biduran seringkali muncul pada malam hari karena adanya ketidakseimbangan irama sirkadian yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Untuk mengatasi biduran pada anak di malam hari dan mencegahnya kambuh, Anda dapat mencoba beberapa cara berikut:
- Kompres dingin: Kompres dingin dapat membantu mengurangi rasa gatal dan peradangan pada kulit.
- Mandi dengan air biasa
- Pakai pakaian yang lembut dan longgar: Hindari pakaian yang ketat dan terbuat dari bahan yang kasar, karena dapat memperparah gatal.
- Hindari menggaruk: Menggaruk dapat menyebabkan kulit menjadi luka dan memperparah infeksi.
- Konsultasikan dengan dokter: Jika biduran pada anak tidak kunjung membaik atau disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Cara Mengatasi Biduran pada Anak
Pengobatan biduran pada anak akan disesuaikan dengan jenis biduran, gejala, dan tingkat keparahannya. Pada kasus biduran akut dengan gejala ringan, pengobatan mungkin tidak diperlukan. Namun, bagi anak dengan biduran kronis atau biduran akut dengan gejala yang mengganggu, terapi obat dapat membantu.
Antihistamin adalah salah satu jenis obat yang dapat mengendalikan rasa gatal dan memperlambat penyebaran biduran. Beberapa pilihan antihistamin yang dapat direkomendasikan oleh dokter anak meliputi:
- Cetirizine dalam bentuk cairan atau tablet
- Diphenhydramine dalam bentuk cairan, kapsul, atau tablet (dapat menyebabkan kantuk)
- Loratadine dalam bentuk tablet
Jika anak menunjukkan tanda-tanda anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang mengancam jiwa, segera cari bantuan medis darurat. Penanganan anafilaksis mungkin melibatkan suntikan epinefrin.
Sebagai orang tua, memahami cara menangani biduran pada anak memang penting agar si kecil merasa nyaman dan gejalanya cepat mereda. Namun, jika biduran tak kunjung membaik atau sering kambuh, sebaiknya segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Anak di Klinik BAMED Meruya, Bekasi, Bintaro, dan Tebet.