Beranda > Radang Tenggorokan pada Anak: Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Radang Tenggorokan pada Anak: Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Radang Tenggorokan pada Anak: Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Ditinjau oleh: dr. Liza Meilany, Sp.A

Bagi orang tua, melihat si kecil rewel dan tidak nyaman karena radang tenggorokan tentu menjadi hal yang mengkhawatirkan. Memahami penyebab, gejala, dan cara mengobati radang tenggorokan pada anak menjadi kunci utama untuk membantu pemulihan mereka.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang radang tenggorokan pada anak, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya. Anda juga akan mendapatkan tips pencegahan dan kapan harus membawa anak ke dokter.

Dengan informasi yang lengkap ini, diharapkan orang tua dapat memberikan penanganan yang tepat dan optimal untuk membantu si kecil kembali ceria dan aktif.

Apa Itu Radang Tenggorokan?

Radang tenggorokan pada anak adalah infeksi di bagian belakang tenggorokan yang menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat menelan. Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak usia 5-15 tahun dan lebih sering muncul di musim hujan dan awal musim panas. Penyebab utamanya adalah bakteri Streptococcus pyogenes (GAS), yang dikenal sebagai strep grup A. Infeksi ini dapat menular melalui kontak langsung dengan air liur orang yang terinfeksi, misalnya saat batuk, bersin, atau berbagi makanan dan minuman.

Kebanyakan anak yang mengalami radang tenggorokan dapat kembali ke sekolah dan bermain dalam beberapa hari setelah memulai pengobatan. Namun, sangat penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

Ciri-Ciri Radang Tenggorokan pada Anak

Radang tenggorokan pada anak merupakan kondisi yang umum terjadi, terutama pada usia 5-15 tahun. Infeksi pada bagian belakang tenggorokan ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas anak. Ciri-ciri radang tenggorokan pada anak yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Sensasi gatal di tenggorokan: Anak mungkin mengeluh rasa gatal atau seperti tersengat di tenggorokan.
  • Nyeri saat menelan atau berbicara: Kesulitan menelan makanan atau minuman, serta rasa sakit saat berbicara, merupakan ciri umum radang tenggorokan.
  • Suara serak: Suara anak menjadi serak atau parau akibat peradangan pada pita suara.
  • Batuk: Batuk kering atau berdahak dapat menyertai radang tenggorokan.
  • Demam: Demam ringan hingga tinggi dapat terjadi pada anak dengan radang tenggorokan. Segera konsultasikan dengan dokter jika anak mengalami demam tinggi (di atas 38°C) yang tidak kunjung mereda setelah 3 hari.

Gejala Timbulnya Radang Tenggorokan pada Anak

Radang tenggorokan pada anak memang identik dengan rasa sakit di tenggorokan. Namun, tahukah Anda bahwa gejalanya bisa lebih luas dari itu? Berikut beberapa gejala radang tenggorokan pada anak yang perlu diperhatikan:

  • Sakit kepala: Nyeri pada kepala dapat menyertai radang tenggorokan, terutama pada anak yang lebih besar.
  • Sakit perut: Rasa sakit atau kram di perut bisa terjadi, meskipun tidak selalu ada.
  • Mual atau muntah: Anak mungkin merasa mual dan bahkan muntah, terutama jika radang tenggorokan disebabkan oleh virus.
  • Kehilangan selera makan: Rasa lapar berkurang akibat rasa tidak nyaman di tenggorokan.
  • Ruam: Pada beberapa kasus, radang tenggorokan dapat disertai ruam kulit, terutama jika disebabkan oleh infeksi virus tertentu.

Jika Anda melihat anak mengalami radang tenggorokan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes diagnostik untuk menentukan penyebab pasti radang tenggorokan pada anak dan memberikan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Radang Tenggorokan pada Anak: Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Penyebab Anak Mengalami Radang Tenggorokan

Radang tenggorokan pada anak memang kerap datang mengganggu. Rasa sakit dan tidak nyaman di tenggorokan membuat si Kecil rewel dan aktivitasnya terhambat. Tapi, tahukah Anda apa saja dalang di balik rasa sakit itu?

Penyebab utama radang tenggorokan pada anak adalah infeksi, yang bisa disebabkan oleh:

1. Virus

Infeksi virus merupakan penyebab paling umum radang tenggorokan pada anak. Virus yang sering menyebabkan radang tenggorokan pada anak adalah virus rhinovirus, adenovirus, dan virus influenza. Virus ini mudah menular melalui cairan yang keluar saat batuk atau bersin, serta kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.

2. Bakteri

Bakteri juga dapat menyebabkan radang tenggorokan pada anak, terutama bakteri Streptococcus pyogenes (GAS), yang dikenal sebagai strep grup A. 

3. Alergi

Alergi terhadap zat seperti debu, serbuk sari, atau bulu hewan peliharaan dapat menyebabkan peradangan pada tenggorokan dan meningkatkan risiko infeksi. Hal ini karena alergi dapat memicu reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan, sehingga menyebabkan peradangan dan iritasi pada tenggorokan.

Selain itu, kebiasaan bernapas melalui mulut juga dapat meningkatkan risiko radang tenggorokan pada anak. Saat bernapas melalui mulut, udara yang masuk tidak disaring dan dilembapkan seperti saat bernapas melalui hidung. Hal ini membuat tenggorokan menjadi lebih kering dan mudah teriritasi, sehingga lebih mudah terserang infeksi.

4. Infeksi HIV

Radang tenggorokan pada anak memang sering dikaitkan dengan infeksi virus, bakteri, dan alergi. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko radang tenggorokan pada anak, salah satunya adalah infeksi HIV.

Infeksi HIV pada anak memang tergolong jarang terjadi, namun bukan berarti tidak ada. Penularan HIV pada anak dapat terjadi melalui:

  • Penularan dari ibu ke anak: Ibu yang terinfeksi HIV dapat menularkan virusnya kepada bayinya saat hamil, saat melahirkan, atau melalui menyusui.
  • Kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi: Anak dapat tertular HIV melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi, seperti melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi, atau luka terbuka yang bersentuhan dengan darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi HIV.

5. GERD

Radang tenggorokan pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Penyakit ini terjadi ketika asam lambung naik ke esofagus (kerongkongan), yang mengakibatkan rasa sesak napas dan iritasi pada tenggorokan. Asam lambung yang naik tersebut dapat mengiritasi lapisan esofagus, menyebabkan peradangan dan rasa sakit di tenggorokan. Kondisi ini seringkali membuat anak merasa tidak nyaman, terutama saat menelan makanan atau minuman. 

Baca Juga: Imunisasi Anak: Apa Manfaat dan Jenis-Jenisnya

Cara Mencegah & Mengatasi Radang Tenggorokan Anak

Radang tenggorokan pada anak adalah kondisi yang umum terjadi. Sebagai orang tua, Anda tentu ingin membantu anak Anda merasa lebih baik dan mencegah penyakit ini kambuh kembali. Berikut adalah beberapa cara mengatasi dan mencegah radang tenggorokan pada anak:

Pencegahan:

  • Jaga kebersihan: Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur, terutama setelah batuk atau bersin, dan sebelum makan. Bersihkan benda-benda yang sering disentuh anak, seperti mainan dan gagang pintu, secara rutin.
  • Pisahkan peralatan makan: Gunakan peralatan makan, piring, dan gelas minum yang terpisah untuk anak yang sakit dan cucilah dengan air sabun panas setelah digunakan. Hindari berbagi makanan, minuman, serbet, sapu tangan, atau handuk dengan anggota keluarga lainnya.
  • Tutup mulut saat batuk dan bersin: Ajarkan anak untuk menutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin. Jika tisu tidak tersedia, ajarkan mereka untuk batuk atau bersin ke siku mereka, bukan tangan mereka.
  • Tingkatkan daya tahan tubuh: Berikan anak makanan bergizi seimbang dan pastikan mereka cukup istirahat. Dorong anak untuk berolahraga secara teratur dan kelola stres dengan baik.

Pengobatan:

  • Istirahat: Biarkan anak beristirahat di rumah untuk memulihkan diri. Hindari aktivitas yang melelahkan dan biarkan mereka tidur yang cukup.
  • Minum banyak air: Pastikan anak minum banyak air putih, jus buah, atau sup untuk membantu meredakan sakit tenggorokan dan mencegah dehidrasi.
  • Kumur air garam: Kumur air garam hangat beberapa kali sehari dapat membantu meredakan rasa sakit dan gatal di tenggorokan.
  • Obat pereda nyeri: Berikan obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter. 

Kapan Harus ke Dokter?

Radang tenggorokan pada anak umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai dan segera membawa anak ke dokter. Berikut beberapa tanda-tandanya:

Segera bawa anak ke dokter jika:

  • Anak mengalami kesulitan untuk bernapas.
  • Anak mengalami kesulitan menelan.
  • Sakit tenggorokan atau suara serak berlangsung lebih dari seminggu.
  • Anak mengalami kesulitan membuka mulut.
  • Anak mengalami nyeri sendi.
  • Anak mengalami sakit telinga.
  • Ada ruam pada tubuh anak.
  • Demam anak lebih tinggi dari 38°C.
  • Terdapat darah dalam air liur atau dahak anak.
  • Terdapat pembengkakan di leher atau wajah anak.

Penting untuk tidak menunda untuk pergi ke dokter jika anak Anda menunjukkan salah satu tanda-tanda di atas. Semakin cepat anak mendapatkan pengobatan, semakin cepat pemulihannya.

Cara Dokter Mendiagnosa & Mengobati

Dokter akan melakukan beberapa langkah untuk mendiagnosis dan mengobati radang tenggorokan pada anak:

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa suhu tubuh anak, memeriksa rongga mulut, dan mengamati kondisi tenggorokan. Dokter juga akan memeriksa apakah ada pembesaran kelenjar getah bening di leher anak.

2. Pemeriksaan Apus Tenggorokan

Jika dokter mencurigai radang tenggorokan anak disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan apus tenggorokan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel sel dari tenggorokan anak menggunakan kapas khusus. Sampel tersebut kemudian diperiksa di laboratorium untuk mengetahui apakah ada bakteri yang menyebabkan infeksi.

3. Tes Darah

Pada beberapa kasus, dokter mungkin perlu melakukan pemeriksaan darah untuk membantu memastikan diagnosis. Pemeriksaan darah dapat membantu dokter untuk melihat jumlah sel darah putih anak. Jika penyebab radang tenggorokan adalah bakteri, umumnya jumlah sel darah putih anak akan jauh lebih tinggi dari normal. Sedangkan, jika penyebabnya virus, maka jumlah sel darah putih anak akan normal atau bahkan sedikit meningkat.

Dengan memahami penyebab, gejala, dan pengobatan radang tenggorokan pada anak, orang tua dapat membantu anak mereka merasa lebih nyaman dan pulih dengan cepat. Pengobatan rumahan seperti istirahat, minum banyak air, dan berkumur dengan air garam dapat membantu meredakan gejala. Namun, jika radang tenggorokan anak Anda parah atau tidak membaik setelah beberapa hari, penting untuk membawanya ke Dokter Spesialis Anak, seperti di Klinik BAMED Meruya, Bintaro, Tebet, dan Bekasi, untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.