Beranda > Cara Mengatasi Telat Haid dan Kapan Harus ke Dokter?

cara mengatasi telat haid

Cara Mengatasi Telat Haid dan Kapan Harus ke Dokter?

Ditinjau oleh : dr. Febian Nathania, Sp.O.G

Siklus menstruasi yang teratur adalah tanda kesehatan reproduksi yang baik pada wanita. Namun, terkadang kita mengalami kondisi di mana haid datang lebih lambat dari biasanya atau bahkan tidak datang sama sekali. Kondisi ini dikenal sebagai telat haid. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan telat haid, mulai dari stres, perubahan berat badan, hingga kondisi medis tertentu.

Telat haid memang seringkali membuat khawatir, namun jangan panik. Ada beberapa cara alami yang bisa Anda coba untuk mengatasi masalah ini. Yuk, simak artikel ini sampai akhir! 

Artikel ini akan membahas secara detail tentang penyebab telat haid, cara mengatasinya, dan kapan Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter.

Penyebab Terjadinya Telat Haid

Telat haid merupakan kondisi di mana menstruasi tidak datang sesuai dengan siklus yang biasanya dialami. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat sementara maupun jangka panjang. Berikut adalah penyebab umum telat haid: 

1. Hamil

Telat haid seringkali menjadi tanda awal kehamilan. Selain siklus menstruasi yang tertunda, ada beberapa gejala lain yang mungkin menyertai, seperti perasaan mual dan muntah, payudara yang terasa nyeri dan membesar, serta mudah lelah. Jika Anda mengalami telat haid dan merasakan gejala-gejala tersebut, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan menggunakan test pack. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui secara pasti penyebab dari keterlambatan menstruasi yang Anda alami.

2. Stres

Stres dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, salah satunya adalah hormon yang mengatur siklus menstruasi. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol dalam jumlah yang lebih banyak. Hormon kortisol yang berlebih ini dapat mengganggu fungsi hipotalamus, yaitu bagian otak yang berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi. Akibatnya, siklus haid bisa menjadi tidak teratur, seperti datang lebih awal, terlambat, bahkan tidak datang sama sekali.

3. Aktivitas Fisik yang Berat

Berolahraga secara teratur memang baik untuk kesehatan, namun jika dilakukan secara berlebihan, justru dapat mengganggu siklus menstruasi. Aktivitas fisik yang sangat intens dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak energi dan lemak tubuh dalam waktu singkat. Hal ini dapat mengganggu produksi hormon estrogen dan progesteron, dua hormon utama yang mengatur siklus menstruasi. Ketidakseimbangan hormon ini pada akhirnya dapat menyebabkan haid menjadi tidak teratur, termasuk mengalami keterlambatan.

4. Sedang Menyusui

Setelah melahirkan, tubuh seorang wanita akan memproduksi hormon prolaktin dalam jumlah yang cukup banyak. Hormon prolaktin ini memiliki peran penting dalam merangsang produksi ASI. Ketika kadar hormon prolaktin dalam tubuh tinggi, maka proses ovulasi atau pelepasan sel telur dapat terhambat. Biasanya, siklus menstruasi akan kembali normal setelah masa menyusui selesai, namun waktu yang dibutuhkan setiap wanita berbeda-beda.

Baca Juga: Mengenal Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) pada Wanita

5. Riwayat Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

PCOS adalah suatu kondisi hormonal yang cukup umum dialami oleh wanita. Pada penderita PCOS, tubuh menghasilkan hormon androgen dalam jumlah yang berlebihan. Hormon androgen ini biasanya lebih banyak ditemukan pada pria. Kelebihan hormon androgen dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormon yg menyebabkan proses ovulasi terganggu.

Akibatnya, siklus menstruasi menjadi tidak teratur, bahkan bisa menyebabkan menstruasi terlambat atau tidak datang sama sekali. Jika PCOS tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kesulitan hamil.

6. Penggunaan Kontrasepsi Tertentu

KB suntik 3 bulan dan IUD hormonal Mirena adalah metode kontrasepsi yang mengandung hormon progestin, yang dapat memengaruhi siklus menstruasi. Pada KB suntik 3 bulan, hormon ini disuntikkan setiap tiga bulan untuk mencegah ovulasi dan menebalkan lendir serviks, sehingga sperma sulit mencapai sel telur. Efek sampingnya termasuk menstruasi yang tidak teratur, terlambat, atau bahkan berhenti sama sekali setelah penggunaan beberapa bulan.

IUD hormonal Mirena adalah alat berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim dan melepaskan hormon progestin secara bertahap. Hormon ini menipiskan lapisan rahim dan menghalangi sperma mencapai sel telur. Mirena sering menyebabkan menstruasi yang lebih ringan dan pada beberapa pengguna, menstruasi dapat berhenti sepenuhnya (amenore) dalam waktu satu tahun.

Baik KB suntik 3 bulan maupun IUD hormonal Mirena memengaruhi ketebalan lapisan rahim sehingga menstruasi cenderung tidak teratur atau hilang. Efek seperti ini umumnya normal karena hormon progestin menekan proses ovulasi dan penebalan dinding rahim yang diperlukan untuk menstruasi.

7. Menopause Dini

Menopause adalah proses alami yang dialami setiap wanita, menandai berakhirnya masa subur. Umumnya, menopause terjadi pada usia sekitar 45 hingga 55 tahun. Namun, ada beberapa wanita yang mengalami menopause lebih awal, sebelum usia 40 tahun. 

Kondisi ini disebut dengan menopause dini. Menopause dini terjadi ketika indung telur berhenti menghasilkan sel telur secara normal. Akibatnya, produksi hormon estrogen dan progesteron menurun drastis. Penurunan hormon ini menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur, bahkan dapat berhenti sama sekali.

8. Gangguan Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh, termasuk mengatur produksi hormon. Ketika kelenjar tiroid mengalami gangguan, baik itu terlalu aktif (hipertiroidisme) maupun kurang aktif (hipotiroidisme), dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang mengatur siklus menstruasi.

9. Diabetes dan Resistensi Insulin

Diabetes dan resistensi insulin dapat memengaruhi siklus menstruasi karena adanya gangguan hormon. Pada kondisi resistensi insulin, tubuh sulit menggunakan insulin secara efektif, sehingga pankreas memproduksi lebih banyak insulin. Kadar insulin yang tinggi ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon lain, termasuk hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron, yang berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi. Akibatnya, ovulasi dapat terganggu, yang menyebabkan menstruasi tidak teratur atau terlambat.

Menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengelola resistensi insulin melalui pola makan sehat, olahraga, dan obat-obatan bila perlu, dapat membantu menyeimbangkan hormon dan memperbaiki siklus menstruasi.

Baca Juga: Diet IF: Solusi Sehat Menurunkan Berat Badan Ideal

Cara Mengatasi Telat Haid Secara Alami

Berikut adalah 8 cara alami yang dapat membantu mengatasi telat haid:

1. Olahraga Rutin

Olahraga rutin adalah salah satu cara alami yang efektif untuk membantu mengatasi berbagai gejala menstruasi. Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi stres, dan melepaskan endorfin, yaitu hormon yang bisa membantu mengurangi nyeri haid serta suasana hati yang cenderung negatif.

Olahraga ringan hingga sedang, seperti berjalan kaki, yoga, atau bersepeda, dapat membantu meredakan kram perut, nyeri punggung, dan kembung yang sering dialami saat menstruasi. Selain itu, rutin berolahraga juga dapat membantu menjaga keseimbangan hormon, yang dapat berkontribusi pada siklus menstruasi yang lebih teratur.

2. Menjaga Berat Badan Ideal

Tubuh kita membutuhkan keseimbangan hormon yang tepat agar siklus menstruasi berjalan lancar. Lemak tubuh berperan penting dalam produksi hormon-hormon yang mengatur siklus menstruasi. Jika berat badan terlalu rendah, tubuh mungkin tidak memiliki cukup lemak untuk memproduksi hormon-hormon tersebut, sehingga dapat menyebabkan telat haid. Sebaliknya, kelebihan berat badan juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan masalah pada siklus menstruasi.

3. Memenuhi Kebutuhan Folat

Folat atau asam folat adalah vitamin B9 yang memiliki peran penting dalam pembentukan sel-sel baru di dalam tubuh, termasuk sel telur. Folat juga berperan dalam produksi hormon-hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron. Salah satu cara mengatasi telat haid dengan alami adalah meningkatkan asupan folat, seperti telur, brokoli, bayam, selanda, kacang-kacangan, pepaya, alpukat, dan pisang.

4. Konsumsi Makanan Rendah Gula dan Lemak

Konsumsi makanan rendah gula dan lemak dapat membantu mengatasi masalah menstruasi secara alami dengan menjaga keseimbangan hormon dan mengurangi peradangan dalam tubuh. Gula berlebih dapat memicu lonjakan insulin yang berdampak pada keseimbangan hormon, sedangkan lemak jenuh dapat memperparah peradangan yang menyebabkan nyeri haid lebih intens.

Mengonsumsi makanan yang rendah gula, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, serta memilih lemak sehat seperti yang terdapat dalam alpukat, kacang-kacangan, dan ikan, dapat membantu mengurangi gejala PMS, kram, dan perasaan kembung selama menstruasi. Selain itu, makanan ini juga mendukung kestabilan energi dan suasana hati, yang berkontribusi pada kesehatan reproduksi secara keseluruhan.

5. Jaga Berat Badan Ideal

Menjaga berat badan ideal adalah salah satu cara alami untuk mengatasi masalah haid. Ketika berat badan berada dalam rentang yang sehat, tubuh cenderung memproduksi hormon secara seimbang, yang dapat membantu mengatur siklus menstruasi. Berat badan yang terlalu rendah atau berlebihan dapat mengganggu produksi hormon estrogen dan progesteron, sehingga menyebabkan haid tidak teratur atau bahkan terhenti sementara. 

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Jika siklus menstruasi Anda biasanya teratur, namun tiba-tiba mengalami perubahan seperti lebih lama dari biasanya atau bahkan tidak datang sama sekali, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi. Terutama jika Anda yakin tidak sedang hamil, penting untuk mencari tahu penyebabnya. 

Selain itu, segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala-gejala seperti pendarahan yang sangat banyak atau berkepanjangan, nyeri perut yang hebat, mual dan muntah, atau perdarahan setelah menopause. Gejala-gejala ini bisa menjadi indikasi diperlukannya pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Anda dapat mengetahui penyebab telat haid dan mendapatkan perawatan yang tepat jika diperlukan.

Telat haid memang bisa menjadi masalah yang mengganggu, namun dengan mengetahui penyebabnya dan melakukan beberapa perubahan gaya hidup, Anda dapat mengatasi masalah ini. Jika Anda mengalami telat haid yang berulang atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Klinik BAMED yang tersedia di cabang Meruya, Bintaro, Dharmawangsa, Bekasi, dan Tebet. Ingat, kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting untuk dijaga.