Ditinjau oleh : dr. Kania Adhyanisitha, Sp.A
Cacingan merupakan salah satu penyakit umum yang sering menyerang anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai jenis cacing parasit yang masuk ke dalam tubuh anak melalui berbagai cara.
Meskipun banyak kasus cacingan pada anak tidak menunjukkan gejala serius, penting untuk memahami ciri-cirinya agar anak dapat pengobatan yang tepat. Mari simak lebih lanjut untuk mengetahui informasi penting tentang cacingan pada anak dan menjaga kesehatan si kecil.
Ciri-Ciri Kondisi Anak Cacingan
Pada umumnya ada beberapa ciri-ciri umum pada anak yang menderita cacingan. Mulai dari gangguan pencernaan hingga berubahnya nafsu makan:
- Gatal di sekitar anus: Gatal ini biasanya lebih parah di malam hari saat cacing bertelur di sekitar anus. Gatal dapat menyebabkan anak sering menggaruk, sehingga menimbulkan iritasi dan kemerahan pada area tersebut.
- Gangguan pencernaan: Anak cacingan mungkin mengalami sakit perut, mual, muntah, dan diare. Hal ini disebabkan oleh cacing yang mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.
- Penurunan nafsu makan: Cacing dapat menyebabkan anak merasa kenyang lebih cepat, sehingga nafsu makannya menurun. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan menghambat pertumbuhan anak.
- Kelelahan dan kekurangan energi: Infeksi cacing dapat menyebabkan anak merasa lemas dan mudah lelah. Hal ini karena cacing mengambil nutrisi yang seharusnya diserap oleh tubuh anak.
- Perubahan pada tinja: Warna tinja anak cacingan umumnya tidak berbeda dengan anak yang sehat. Namun, pada beberapa kasus, tinja anak cacingan dapat berwarna putih, hitam, atau merah akibat cacing atau darah yang keluar bersama feses.
Ciri-ciri Cacingan Berdasarkan Jenis Cacingan
Gejala cacingan pada anak dapat berbeda-beda, tergantung dengan jenis cacing parasit yang menginfeksi. Berikut adalah beberapa ciri anak cacingan berdasarkan jenis cacingnya:
1. Gejala Infeksi Cacing Gelang
Infeksi cacing gelang baru akan disadari ketika cacing mulai berkembang dan menyerang organ paru-paru atau usus. Berikut adalah beberapa gejala cacing gelang yang menyerang paru-paru:
- Sesak napas
- Mengi
- Batuk-batuk
- Gejala lain yang menyerupai pneumonia
Jika cacing gelang menyerang usus, akan muncul gejala seperti:
- Mual dan muntah
- Diare
- Nafsu makan menurun
- Penurunan berat badan
- Nyeri perut
2. Gejala Infeksi Cacing Kremi
Cacing kremi lebih sering menginfeksi anak-anak, namun orang dewasa juga dapat tertular. Gejala cacingan yang muncul akibat infeksi cacing kremi adalah:
- Rasa gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari
- Ruam di sekitar anus
- Kehilangan nafsu makan
3. Gejala Infeksi Cacing Tambang
- Anemia
- Munculnya ruam gatal pada kulit
- Mudah lelah atau lemas
- Nyeri perut
- Diare
- BAB berdarah
Baca Juga: Jadwal Imunisasi Anak Lengkap sesuai Anjuran IDAI
4. Gejala Infeksi Cacing Pita
- Diare
- Sering lelah atau lemas
- Penurunan berat badan
- Kehilangan nafsu makan
- Nyeri perut
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua anak yang cacingan akan menunjukkan gejala. Jika Anda mencurigai anak Anda cacingan, penting untuk segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Penyebab Cacingan pada Anak
Penyebab utama cacingan pada anak adalah konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh telur cacing. Anak-anak yang tinggal di daerah dengan sanitasi yang buruk atau kurangnya akses terhadap air bersih memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi cacing. Berikut adalah penjelasan lengkap penyebab cacingan pada anak:
1. Lingkungan yang Kotor
Lingkungan yang kotor dan kurangnya kebersihan diri bisa menjadi penyebab utama cacingan pada anak. Telur cacing mudah berkembang di tempat-tempat kotor, seperti tanah yang terkontaminasi oleh kotoran manusia atau hewan.
Kurangnya kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah ke toilet atau sebelum makan, juga memperbesar risiko cacingan. Telur cacing dapat menempel di tangan anak dan masuk ke tubuh saat mereka makan atau tanpa sengaja memasukkan jari ke mulut.
2. Konsumsi Makanan yang Tidak Bersih dan Kurang Matang
Konsumsi makanan yang tidak bersih dan kurang matang juga dapat menjadi penyebab cacingan pada anak. Beberapa jenis cacing, seperti cacing pita dan cacing tambang, dapat masuk ke dalam tubuh anak melalui konsumsi daging atau ikan yang mentah atau tidak dimasak dengan sempurna.
3. Minim Pengetahuan dan Kesadaran Pencegahan Cacingan
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang pencegahan cacingan juga dapat menjadi faktor risiko. Orang tua perlu mengetahui cara mencegah cacingan, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta memberikan obat cacing secara berkala kepada anak.
Kapan Waktu Tepat ke Dokter?
Bagi orang tua, penting untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membawa anak ke dokter. Berikut adalah beberapa indikasi yang menunjukkan bahwa anak perlu melakukan pemeriksaan di dokter untuk penanganan lebih lanjut:
1. Gejala cacingan yang tidak membaik setelah pengobatan
Jika anak Anda telah menjalani pengobatan, namun gejala cacingan tidak membaik, penting untuk membawanya ke dokter. Hal ini bisa menandakan bahwa pengobatan yang sudah dilakukan tidak efektif atau anak terinfeksi jenis cacing lain.
2. Menemukan cacing besar di tinja
Saat menemukan cacing besar di tinja anak, Anda perlu segera membawanya ke dokter. Cacing besar tersebut mungkin adalah cacing pita, yang memerlukan penanganan medis berbeda dari infeksi cacing biasa.
Baca Juga: Vaksin Rotavirus pada Anak: Manfaat, Jenis dan Harga
3. Mengalami nyeri perut, mual, muntah, atau lemah
Gejala seperti nyeri perut, mual, muntah, dan kelemahan yang parah dapat menandakan komplikasi serius dari infeksi cacing, seperti anemia atau malnutrisi. Segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Diagnosa dan Pengobatan pada Anak Cacingan
Dokter akan melakukan beberapa langkah untuk mendiagnosis cacingan pada anak, antara lain:
- Menanyakan riwayat kesehatan anak: Dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami anak, kapan gejala tersebut mulai muncul, dan apakah ada anggota keluarga lain yang juga mengalami gejala serupa.
- Memeriksa fisik anak: Pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk mencari tanda-tanda cacingan, seperti ruam di sekitar anus atau anemia.
- Tes telur cacing: Dokter akan menggunakan metode “sticky tape test” untuk memeriksa keberadaan telur cacing atau cacing di sekitar anus anak. Cara ini dilakukan dengan menempelkan plester transparan di sekitar anus anak, kemudian melepasnya dan menempelkannya pada kaca slide. Dokter atau petugas laboratorium akan memeriksa kaca slide di bawah mikroskop untuk melihat apakah ada telur cacing atau cacing.
- Pemeriksaan tinja: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meminta sampel tinja anak untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari telur cacing atau cacing dewasa dalam tinja.
Pengobatan Cacingan pada Anak
Setelah diagnosis cacingan dipastikan, dokter akan meresepkan obat cacing yang sesuai dengan jenis cacing yang menginfeksi. Obat cacing biasanya dalam bentuk tablet atau sirup agar mudah dikonsumsi oleh anak-anak.
Obat cacing sebaiknya dikonsumsi oleh seluruh penghuni rumah, meskipun tidak semua orang menunjukkan gejala cacingan. Hal ini untuk mencegah penularan infeksi yang berkelanjutan.
Dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menerapkan pola hidup yang sehat, Anda dapat membantu menjaga kesehatan anak dan terhindar dari penyakit cacingan. Jika anak menunjukkan gejala cacingan, penting untuk segera membawanya ke Dokter Spesialis Anak di Klinik BAMED cabang Meruya, Bintaro, Tebet, dan Bekasi untuk mendapatkan informasi dan panduan yang tepat agar si kecil kembali sehat.