Ditinjau oleh : dr. Martinus, Sp.D.V.E
Pernah Anda mengalami kulit yang gatal, kemerahan, dan bersisik? Jika ya, mungkin mengalami infeksi jamur kulit. Infeksi ini seringkali dianggap sepele, namun dapat mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak ditangani dengan tepat.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai infeksi jamur kulit, seperti penyebab, gejala, dan cara pencegahannya, yuk simak artikel ini sampai akhir!
Apa itu Infeksi Jamur Kulit?
Infeksi jamur kulit adalah gangguan pada lapisan luar tubuh yang disebabkan oleh pertumbuhan organisme mikroskopis yang disebut jamur. Meskipun terdapat jutaan jenis jamur di sekitar kita, seperti di tanah, tanaman, dan benda sehari-hari, tidak semuanya menimbulkan masalah pada kulit.
Meskipun biasanya tidak berbahaya, dalam kondisi tertentu, jamur dapat menimbulkan masalah kulit seperti ruam atau benjolan. Infeksi jamur paling sering terjadi pada kulit atau kuku, namun jamur juga bisa menyebabkan infeksi pada mulut, tenggorokan, paru-paru, saluran kemih, dan bagian tubuh lainnya.
Penyebab Infeksi Jamur pada Kulit
Infeksi jamur kulit merupakan kondisi yang umum terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai jenis jamur. Penyebab infeksi jamur pada kulit seringkali berkaitan dengan kondisi lingkungan yang lembap, kurangnya kebersihan, atau kontak langsung dengan sumber infeksi. Berikut adalah beberapa contoh infeksi jamur kulit yang umum beserta penyebab infeksi jamur pada kulit masing-masing:
1. Kurap
Salah satu contoh infeksi jamur kulit yang paling sering ditemui adalah kurap. Penyebab infeksi kulit jenis ini adalah jamur kelompok dermatofita. Keluhan dapat berupa ruam yang gatal di area badan dan ekstremitas.
2. Jamur kuku
Infeksi jamur pada kulit juga bisa menyerang kuku, baik kuku tangan maupun kuku kaki. Ciri-ciri infeksi jamur kulit pada kuku meliputi kuku tampak kusam, perubahan warna kuku menjadi putih kekuningan, coklat hingga hitam, kuku menjadi rapuh dan mudah patah, serta penebalan pada kuku.
Penyebab infeksi jamur pada kulit kuku seringkali berkaitan dengan kondisi lembab pada kuku, seperti sering beraktivitas di tempat yang basah atau penggunaan alas kaki yang tertutup rapat. Selain itu, penggunaan alat manikur atau pedikur yang tidak steril juga dapat menjadi penyebab infeksi jamur pada kulit kuku.
3. Panu
Panu merupakan jenis infeksi jamur kulit yang disebabkan oleh jamur Malassezia. Jamur ini secara alami hidup pada kulit, namun dalam kondisi tertentu seperti cuaca panas dan lembap, jamur ini dapat berkembang biak dengan cepat. Ciri-ciri infeksi jamur kulit panu adalah munculnya bercak-bercak putih atau cokelat pada kulit. Bercak-bercak ini seringkali berbentuk oval dan tidak menimbulkan rasa gatal. Meskipun demikian, penyebab infeksi jamur pada kulit ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman karena bercak-bercak tersebut dapat mempengaruhi penampilan.
Baca Juga: 7 Cara Ampuh Menghilangkan Bekas Jerawat, Kulit Kembali Bersih!
4. Kandidiasis
Salah satu contoh infeksi jamur kulit yang sering ditemui adalah kandidiasis. Penyebab infeksi jamur pada kulit jenis ini adalah jamur Candida, yang secara alami hidup di kulit. Namun, dalam kondisi tertentu, seperti kelembapan tinggi atau penurunan daya tahan tubuh, jamur ini dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan infeksi.
Penyebab infeksi jamur pada kulit jenis ini seringkali ditemukan pada area lipatan kulit, seperti ketiak, selangkangan, sela-sela jari, dan lipatan perut. Kandidiasis juga menjadi penyebab infeksi jamur pada kulit bayi yang sering disebut ruam popok.
5. Kutu Air
Kutu air adalah contoh infeksi jamur kulit yang sering menyerang area kaki, terutama di sela-sela jari. Penyebab infeksi jamur pada kulit jenis ini adalah jamur yang tumbuh subur di tempat lembap dan hangat, seperti lantai kamar mandi, kolam renang, atau dalam sepatu.
6. Jamur Kepala
Jamur kepala adalah contoh infeksi jamur kulit yang menyerang kulit kepala dan batang rambut. Penyebab infeksi jamur pada kulit jenis ini adalah kontak langsung dengan orang atau hewan yang sudah terinfeksi jamur, atau penggunaan barang pribadi yang terkontaminasi seperti sisir, handuk, atau topi.
Ciri-Ciri Infeksi Jamur Kulit
Ciri-ciri infeksi jamur pada kulit sangat beragam dan tergantung pada jenis jamur yang menginfeksi serta area tubuh yang terkena. Berikut adalah beberapa contoh gejala infeksi jamur kulit yang umum beserta ciri-ciri infeksi jamur pada kulit masing-masing:
1. Kurap
Kurap adalah salah satu contoh infeksi jamur kulit yang paling umum. Ciri-ciri infeksi jamur pada kulit kurap sangat khas, yaitu munculnya ruam berbentuk cincin dengan tepi yang lebih merah dan sedikit meninggi dibandingkan bagian tengahnya. Ruam ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh, seperti badan, leher, tangan, selangkangan, kaki, dan kulit kepala.
- Kurap badan (tinea corporis): Ruam kemerahan dengan tepi bersisik, seringkali disertai rasa gatal. Pada beberapa kasus, ruam dapat melepuh dan mengeluarkan cairan.
- Kurap selangkangan (tinea cruris): Ruam kemerahan, gatal, dan bersisik di area selangkangan. Rasa gatal seringkali terasa seperti terbakar.
- Kurap kaki (tinea pedis): Kulit di antara jari kaki atau telapak kaki terasa gatal, kering, bersisik, atau bahkan melepuh.
- Kurap kepala (tinea capitis): Kulit kepala menjadi merah, bersisik, dan botak pada area yang terinfeksi. Seringkali disertai rasa gatal dan nyeri.
2. Jamur Kuku
Infeksi jamur pada kuku seringkali menimbulkan perubahan yang cukup signifikan pada penampilan kuku. Ciri-ciri infeksi jamur pada kulit kuku ini umumnya meliputi perubahan warna kuku yang menjadi lebih pucat atau gelap. Selain itu, bentuk kuku juga dapat berubah, menjadi lebih tebal, rapuh, dan mudah patah. Kuku yang terinfeksi jamur seringkali terlihat kusam dan tidak sehat.
3. Panu
Gejala infeksi panu pada kulit jenis ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak pada kulit yang memiliki warna berbeda dari kulit di sekitarnya. Bercak-bercak ini umumnya berwarna putih atau cokelat, dan sering muncul di area tubuh seperti punggung, leher, dan lengan atas. Selain perubahan warna, ciri-ciri infeksi jamur pada kulit panu juga dapat disertai rasa gatal ringan dan kulit yang terasa bersisik. Terkadang, bercak-bercak ini juga dapat terasa sedikit kasar saat disentuh.
Baca Juga: Seputar Laser Wajah untuk Berbagai Masalah Kulit, Efektif dan Aman
4. Kandidiasis
Ciri-ciri infeksi jamur pada kulit jenis ini sangat beragam, tergantung pada area tubuh yang terinfeksi. Contoh infeksi jamur kulit kandidiasis ini dapat menyebabkan ruam kulit yang gatal dan kemerahan, terutama di area lipatan kulit seperti ketiak, selangkangan, atau di bawah payudara. Selain itu, kandidiasis juga dapat menyebabkan munculnya benjolan berisi nanah, rasa terbakar, dan kulit yang terasa hangat.
Jika kandidiasis menyerang area di bawah kuku, gejala yang muncul antara lain pembengkakan, nyeri, dan keluarnya nanah. Dalam kasus yang parah, kuku bahkan dapat terlepas dari jari.
Kandidiasis pada mulut ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih di lidah atau bagian dalam mulut, rasa nyeri, serta kulit yang pecah-pecah di sekitar mulut. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan menelan.
Pada wanita, kandidiasis sering menyerang area vagina dan menyebabkan gejala seperti kemerahan, gatal, rasa terbakar, serta keluarnya cairan putih atau kuning dari vagina. Sementara itu, pada bayi, kandidiasis sering muncul sebagai ruam popok yang ditandai dengan kulit memerah dan iritasi di sekitar bokong atau area selangkangan.
5. Kutu Air
Salah satu gejala yang paling umum pada infeksi jamur kutu air adalah rasa gatal yang intens, bahkan terasa seperti terbakar atau menyengat, terutama di antara jari-jari kaki atau pada telapak kaki. Selain itu, kulit yang terinfeksi juga akan mengalami perubahan tekstur. Kulit akan terlihat lebih kering, bersisik, atau bahkan pecah-pecah. Pada beberapa kasus, kulit yang terinfeksi juga bisa melepuh dan mengeluarkan cairan.
6. Jamur Kepala
Jamur kepala, atau tinea capitis secara medis, adalah infeksi jamur yang menyerang kulit kepala. Gejala utama infeksi jamur ini adalah munculnya bercak botak di kepala. Bercak botak ini mungkin tampak bersisik, merah, gatal, atau nyeri.
Pengobatan Infeksi Jamur Kulit
Jika Anda mengalami gejala-gejala infeksi jamur kulit seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis dan menentukan jenis jamur yang menyebabkan infeksi.
Setelah diagnosis, Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika akan meresepkan obat-obatan antijamur. Jenis obat yang diberikan akan disesuaikan dengan jenis jamur penyebab infeksi dan lokasi infeksi. Beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk infeksi jamur kulit antara lain:
- Krim atau salep antijamur: Obat ini biasanya dioleskan langsung pada area kulit yang terinfeksi. Krim atau salep antijamur bekerja dengan cara membunuh jamur penyebab infeksi.
- Obat antijamur minum: Jika infeksi jamur sudah cukup parah atau menyebar ke area yang luas, dokter akan meresepkan obat antijamur yang diminum.
- Obat kumur: Untuk infeksi jamur di mulut, dokter dapat memberikan obat kumur yang mengandung antijamur, seperti nystatin. Obat kumur ini digunakan untuk membunuh jamur yang tumbuh di dalam mulut.
Infeksi jamur kulit memang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, namun dengan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat disembuhkan. Penting untuk selalu menjaga kebersihan tubuh, terutama pada area lembap seperti sela-sela jari kaki dan lipatan kulit. Jika mengalami gejala infeksi jamur kulit yang persisten atau semakin memburuk, sebaiknya berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika di Klinik BAMED. Dengan penanganan yang tepat, Anda dapat kembali beraktivitas dengan nyaman.