Ditinjau oleh : dr. Maryam, Sp.GK
Komposisi tubuh sering kali diabaikan ketika kita berbicara tentang kesehatan, padahal hal ini merupakan faktor penting dalam menilai kondisi tubuh secara menyeluruh. Banyak orang hanya fokus pada angka berat badan di timbangan tanpa menyadari apa saja yang dapat membuat komposisi tubuh menjadi ideal.
Artikel ini akan membahas pentingnya memahami komposisi tubuh sebagai tolak ukur kesehatan, serta manfaat dan beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur komposisi tubuh dengan akurat.
Apa Itu Komposisi Tubuh?
Komposisi tubuh atau body composition adalah gambaran rinci tentang proporsi berbagai komponen dalam tubuh kita, seperti lemak, otot, tulang, dan air. Berbeda dengan sekadar menimbang tubuh, memahami komposisi tubuh memberikan wawasan yang jauh lebih mendalam tentang kesehatan kita. Misalnya, dua orang dengan berat badan sama bisa memiliki kondisi tubuh yang sangat berbeda. Satu orang mungkin memiliki lebih banyak massa otot dan lebih sedikit lemak, yang mengindikasikan komposisi tubuh yang lebih sehat.
Manfaat Memahami Komposisi Tubuh
Memahami komposisi tubuh memiliki manfaat yang besar karena berpengaruh langsung terhadap kesehatan dan penampilan seseorang. Berdasarkan penelitian dari International Journal of Physiotherapy, menjaga keseimbangan komposisi tubuh dapat membuat tubuh lebih sehat dan berfungsi dengan optimal.
Selain itu, cairan komposisi tubuh yang baik juga berperan penting dalam mengatur metabolisme, yang secara langsung memengaruhi berat badan serta tingkat energi sehari-hari. Berbeda dengan timbangan biasa yang hanya mengukur berat, analisis komposisi tubuh mampu membedakan persentase lemak dan massa otot. Memiliki lebih sedikit lemak dan lebih banyak otot biasanya menandakan kondisi kesehatan yang lebih baik.
Baca Juga: Diet IF: Solusi Sehat Menurunkan Berat Badan Ideal
Cara Mengukur Komposisi Tubuh
Untuk mengetahui persentase lemak dan massa otot dalam tubuh, Anda membutuhkan lebih dari sekadar timbangan biasa dan kalkulator. Berikut adalah beberapa cara untuk mengukur komposisi tubuh:
1. Bioelectrical Impedance Analysis (BIA)
Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) digunakan untuk memperkirakan komposisi tubuh dengan cara mengukur resistansi tubuh terhadap arus listrik lemah. Alat BIA akan mengirimkan arus listrik lemah melalui tubuh, kemudian mengukur seberapa cepat arus tersebut kembali. Berdasarkan waktu tempuh dan kekuatan arus yang terukur, alat BIA akan menghitung perkiraan persentase lemak tubuh, massa otot, dan komponen tubuh lainnya.
Namun, penting untuk diingat bahwa hasil pengukuran BIA dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah tingkat hidrasi tubuh. Jika tubuh dalam keadaan dehidrasi, hasil pengukuran BIA bisa menjadi kurang akurat. Selain itu, BIA juga tidak selalu akurat dalam memprediksi persentase lemak tubuh pada semua orang, terutama pada individu dengan massa otot yang sangat tinggi atau sangat rendah.
2. Pengukuran Lipatan Kulit (Skinfold Measurements)
Skinfold measurements adalah metode yang cukup umum digunakan untuk memperkirakan persentase lemak tubuh. Cara kerjanya adalah dengan menggunakan alat khusus bernama kaliper untuk mengukur ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh, seperti perut, paha, dan lengan atas.
Salah satu kelebihan dari metode ini adalah portabilitasnya. Kaliper lipatan kulit cukup kecil dan mudah dibawa, sehingga pengukuran dapat dilakukan di mana saja. Namun, akurasi hasil pengukuran sangat bergantung pada keterampilan orang yang melakukan pengukuran. Jika tidak dilakukan oleh seorang professional, hasil yang diperoleh kurang akurat.
3. DEXA Scan
DEXA Scan atau Dual-Energy X-ray Absorptiometry menggunakan sinar-X dosis rendah untuk mengukur kepadatan tulang, massa otot, dan persentase lemak tubuh. Berbeda dengan metode pengukuran lainnya, DEXA Scan memberikan gambaran yang lebih detail dan akurat mengenai komposisi tubuh secara keseluruhan.
Selama pemeriksaan, Anda akan berbaring di atas meja pemeriksaan khusus, sementara mesin DEXA Scan akan memindai tubuh Anda. Sinar-X dengan dua tingkat energi yang berbeda akan ditembakkan ke tubuh Anda, kemudian sensor akan mengukur jumlah sinar-X yang diserap oleh jaringan tubuh. Berdasarkan data yang diperoleh, komputer akan menghitung kepadatan mineral tulang, massa otot, dan persentase lemak tubuh di berbagai bagian tubuh.
Baca Juga: Makanan Gluten Free, Apakah Penting dan Cocok untuk Siapa?
4. Hydrostatic Weighing
Penimbangan hidrostatis adalah metode yang cukup akurat untuk mengukur komposisi tubuh dengan cara merendam seluruh tubuh dalam air. Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan kepadatan antara lemak dan otot. Lemak memiliki kepadatan yang lebih rendah dibandingkan dengan otot, sehingga lemak akan mengapung di air. Sebaliknya, otot memiliki kepadatan yang lebih tinggi, sehingga akan tenggelam dalam air.
5. Bod Pod
Bod Pod digunakan untuk mengukur komposisi tubuh dengan cara mengukur perpindahan udara. Berbeda dengan penimbangan hidrostatis yang menggunakan air, Bod Pod menggunakan udara untuk menentukan volume tubuh. Proses pengujian ini berlangsung cepat dan memberikan hasil dalam bentuk cetakan yang juga mencakup kebutuhan kalori harian.
Memahami komposisi tubuh adalah langkah awal menuju gaya hidup sehat. Namun, untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat dan terperinci tentang kondisi tubuh Anda, konsultasikanlah dengan Dokter Spesialis Gizi Klinik di Klinik BAMED. Dengan pemeriksaan yang tepat, Anda akan mendapatkan rekomendasi pola makan dan program latihan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda