Beranda > Jenis-jenis Alat Kontrasepsi dan Fungsinya

jenis kontrasepsi

Jenis-jenis Alat Kontrasepsi dan Fungsinya

Ditinjau oleh : dr. Yohan Pamuji, Sp.O.G

Merencanakan keluarga adalah keputusan penting dalam hidup setiap pasangan. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam perencanaan keluarga adalah pemilihan alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi berfungsi untuk mencegah atau menunda kehamilan. Saat ini, tersedia berbagai jenis alat kontrasepsi dengan cara kerja dan tingkat efektifitas yang berbeda-beda. 

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai berbagai jenis alat kontrasepsi yang umum digunakan, mulai dari yang bersifat sementara hingga permanen. Dengan memahami berbagai pilihan yang ada, Anda dapat membuat keputusan yang tepat dalam memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai untuk Anda dan pasangan.

Apa Itu Kontrasepsi?

Kontrasepsi adalah metode atau alat yang dirancang khusus untuk mencegah terjadinya kehamilan. Cara kerjanya pun beragam, mulai dari menghalangi pertemuan antara sel sperma dan sel telur, menghambat proses pematangan sel telur, hingga mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Selain mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, kontrasepsi juga berperan penting dalam melindungi diri dari berbagai penyakit menular seksual. 

Jenis-Jenis Kontrasepsi

Kontrasepsi hadir dalam berbagai bentuk dan metode, masing-masing dengan cara kerja dan tingkat efektivitas yang berbeda. Berikut adalah penjelasan tentang jenis alat kontrasepsi serta fungsinya:

1. KB Implan

KB implan merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi berupa batang plastik kecil sekitar 4 cm yang ditempatkan di bawah kulit lengan bagian atas. KB implan bekerja dengan melepaskan hormon progestin secara perlahan, yang mencegah ovarium untuk melepaskan sel telur setiap bulan. Dengan penggunaan yang tepat, KB implan dapat memberikan perlindungan dari kehamilan hingga tiga tahun.

Namun, meskipun efektivitasnya tinggi, alat ini dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur serta memar pada kulit di lokasi pemasangan. 

2. Pil KB

Pil KB adalah salah satu jenis kontrasepsi hormonal yang umum digunakan. Jenis alat kontrasepsi ini bekerja dengan mengandalkan hormon progestin dan estrogen untuk mencegah ovulasi. Biasanya, pil ini dikemas dalam jumlah 21 hingga 35 butir, dan harus diminum secara teratur selama satu siklus penuh untuk memberikan perlindungan yang optimal. Tingkat efektivitas dari Pil KB tergolong cukup tinggi, dengan risiko kegagalan yang rendah apabila digunakan sesuai aturan.

Selain mencegah kehamilan, Pil KB juga dapat membantu melancarkan siklus menstruasi. Namun, penggunaan pil ini tidak lepas dari beberapa efek samping, seperti risiko pembekuan darah, munculnya jerawat, rasa nyeri pada payudara, hingga kemungkinan peningkatan tekanan darah pada beberapa kasus.

3. Intra Uterine Device (IUD)

IUD adalah perangkat kecil berbentuk T yang ditempatkan di dalam rahim oleh seorang tenaga kesehatan. Alat ini memiliki dua jenis utama, yakni IUD hormonal yang mengandung hormon progestin dan IUD non-hormonal yang terbuat dari tembaga.

IUD hormonal bekerja dengan cara melepas hormon progestin secara perlahan ke dalam rahim. Hormon ini berfungsi mengentalkan lendir serviks, sehingga sperma sulit mencapai sel telur. Tidak hanya itu, hormon progestin juga dapat menghambat pertumbuhan dinding rahim, sehingga telur yang sudah dibuahi sulit menempel.

Sementara itu, IUD non-hormonal atau IUD tembaga bekerja dengan cara menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi sperma dan sel telur di dalam rahim. Tembaga yang terkandung dalam IUD dapat membunuh sperma dan mencegah pembuahan.

4. Suntik KB

Suntik KB adalah salah satu metode kontrasepsi yang populer karena kemudahan penggunaannya. Cara kerjanya mirip dengan pil KB, yakni dengan memberikan hormon ke dalam tubuh. Hormon pada suntik KB diberikan melalui suntikan intramuskular (suntikan ke dalam otot) atau subkutan (suntikan di bawah kulit).

Keunggulan utama suntik KB adalah praktis dan efektif. Anda tidak perlu ingat-ingat untuk minum obat setiap hari, serta tingkat kegagalannya sangat rendah jika digunakan sesuai anjuran. Suntik KB umumnya tersedia dalam dua jenis, yaitu suntikan yang diberikan setiap satu bulan dan suntikan yang diberikan setiap tiga bulan.

5. KB Permanen

KB permanen merupakan solusi tepat bagi pasangan yang sudah yakin tidak ingin memiliki anak lagi. Metode ini menawarkan efektivitas yang sangat tinggi, hampir 100%, dalam mencegah kehamilan. KB permanen dapat diterapkan pada pria maupun wanita. Pada pria, prosedur ini dikenal sebagai vasektomi, yang bertujuan untuk memutus saluran sperma ke air mani. Sementara itu, pada wanita, metode tubektomi dilakukan dengan mengikat tuba falopi, bagian penting dalam sistem reproduksi yang berperan dalam proses pembuahan.

Demikianlah penjelasan mengenai berbagai jenis alat kontrasepsi dan fungsinya. Ingatlah bahwa pemilihan alat kontrasepsi merupakan keputusan penting yang sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi. Untuk informasi seputar layanan tersebut, Anda dapat mengunjungi Klinik BAMED yang tersebar di berbagai lokasi, seperti Meruya, Dharmawangsa, Bekasi, Bintaro, dan Tebet.