Ditinjau oleh : drg. Herlis Rahdewati, Sp.Perio
Pernahkah Anda mengalami gusi berdarah saat menyikat gigi? Atau mungkin gigi Anda terasa goyang? Jika ya, Anda perlu waspada terhadap penyakit periodontitis. Penyakit ini merupakan infeksi kronis pada jaringan penyangga gigi yang dapat menyebabkan gigi tanggal jika tidak segera ditangani.
Gejala periodontitis sering kali tidak disadari hingga kondisinya sudah cukup parah. Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebab dan gejala penyakit ini agar dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang faktor pemicu, tanda-tanda, serta berbagai metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan yang lebih serius.
Apa Itu Periodontitis?
Periodontitis adalah penyakit jaringan penyangga gigi yang terjadi akibat adanya peradangan. Peradangan ini terjadi sebagai reaksi alami tubuh terhadap penumpukan bakteri di dalam mulut, tetapi peradangan yang tidak terkendali dapat merusak gusi, tulang penyangga gigi, dan bahkan jaringan di sekitarnya.
Jika tidak segera ditangani, periodontitis dapat menyebabkan gigi tanggal dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Kondisi ini dapat menimpa siapa saja, namun seseorang yang kurang memperhatikan kebersihan mulut lebih rentan mengalami periodontitis.
Penyebab Terjadinya Periodontitis
Penyebab utama terjadinya periodontitis adalah penumpukan plak pada gigi yang terbentuk akibat interaksi antara sisa makanan dan koloni bakteri di dalam mulut. Plak ini kemudian mengeras menjadi karang gigi yang menjadi sarang bagi bakteri untuk berkembang biak. Jika tidak segera dibersihkan, bakteri-bakteri jahat ini akan menghasilkan zat beracun yang akan memicu terjadinya peradangan yang menyebabkan kerusakan pada jaringan penyangga gigi.
Tanpa penanganan yang tepat, peradangan ini akan semakin parah dan menciptakan celah di antara gigi dan gusi, membuka jalan bagi infeksi yang lebih dalam. Akibatnya, jaringan dan tulang penyangga gigi akan rusak, membuat gigi menjadi goyang dan mudah tanggal. Infeksi yang terus-menerus juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.
Gejala Periodontitis
Beberapa gejala periodontitis yang perlu diwaspadai antara lain:
- Perubahan warna: Gusi yang tadinya berwarna merah muda cerah akan berubah menjadi lebih gelap, bahkan bisa kemerahan atau keunguan.
- Peradangan: Gusi menjadi bengkak dan terasa nyeri saat disentuh.
- Pendarahan: Perdarahan saat menyikat gigi atau menggunakan benang gigi adalah tanda awal yang umum.
- Penurunan garis gusi: Gusi seolah-olah menyusut, membuat gigi terlihat lebih panjang dari biasanya.
Gejala lain yang mungkin terjadi:
- Kerenggangan gigi: Terbentuknya celah atau rongga di antara gigi yang sebelumnya rapat.
- Gigi goyang: Gigi terasa tidak stabil atau mudah bergerak.
- Nyeri saat mengunyah: Aktivitas mengunyah menjadi tidak nyaman bahkan terasa sakit.
- Pembentukan abses: Timbunan nanah di sekitar akar gigi yang menyebabkan rasa sakit dan bengkak.
- Bau mulut: Napas menjadi tidak sedap meskipun sudah rajin menyikat gigi.
Risiko Terkena Periodontitis
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena periodontitis antara lain:
- Kurangnya perawatan gigi: Jika kebersihan mulut tidak terjaga dengan baik, sisa makanan dan bakteri akan menumpuk dan membentuk plak serta karang gigi. Kondisi ini dapat memicu peradangan gusi yang berujung pada periodontitis.
- Radang gusi (gingivitis): Gingivitis adalah tahap awal dari penyakit periodontal. Jika gingivitis tidak segera ditangani, peradangan dapat menyebar ke jaringan penyangga gigi.
- Kebiasaan merokok: Merokok dapat mengurangi aliran darah ke gusi, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan menghambat proses penyembuhan luka pada gusi.
- Usia: Seiring bertambahnya usia, risiko terkena periodontitis cenderung meningkat karena perubahan hormon dan penurunan kekebalan tubuh.
- Kekurangan nutrisi: Kekurangan vitamin A, B, dan C dapat melemahkan jaringan gusi dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.
- Perubahan hormon: Perubahan hormon yang terjadi selama masa pubertas, kehamilan, dan menopause dapat mempengaruhi kesehatan gusi dan meningkatkan risiko periodontitis.
- Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa jenis obat-obatan, seperti obat hipertensi, obat kanker, dan obat-obatan yang menyebabkan mulut kering, dapat meningkatkan risiko terjadinya periodontitis.
- Pemasangan gigi palsu yang tidak sesuai: Gigi palsu yang tidak pas atau tidak bersih dapat mengiritasi gusi dan menyebabkan peradangan.
Prosedur Pengobatan Periodontitis
Pengobatan periodontitis bertujuan untuk membersihkan area di antara gigi dan gusi serta mencegah kerusakan lebih lanjut. Berikut adalah beberapa langkah dalam menangani periodontitis:
- Scaling Gigi: Menghilangkan plak dan tartar yang menempel pada permukaan gigi serta di bawah gusi untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Proses ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang disebut ultrasonic scaler, yang bekerja dengan getaran ultrasonik untuk melepaskan plak dan karang yang menempel pada gigi dan di bawah garis gusi.
- Root Planing: Menghaluskan permukaan akar gigi, sehingga bakteri dan zat berbahaya lainnya tidak mudah menempel dan menyebabkan iritasi pada gusi.
- Pencabutan Gigi: Jika gigi sudah terinfeksi parah dan tidak bisa diselamatkan, pencabutan dilakukan untuk mencegah penyebaran bakteri lebih lanjut.
- Antibiotik: Obat antibiotik, baik yang diaplikasikan langsung pada gusi maupun diminum, digunakan untuk mengendalikan infeksi bakteri yang menyebabkan periodontitis.
Jika kondisi periodontitis sudah parah, beberapa prosedur bedah mungkin diperlukan:
- Operasi Flap: Mengangkat gusi sementara untuk membersihkan endapan tartar di area yang sulit dijangkau, kemudian gusi dijahit kembali di tempat semula.
- Cangkok Jaringan Lunak: Prosedur ini dilakukan untuk menggantikan jaringan gusi yang hilang atau rusak akibat penyakit dengan jaringan baru, biasanya diambil dari bagian mulut yang lain.
- Cangkok Tulang: Digunakan untuk memperbaiki atau menggantikan tulang yang telah mengalami kerusakan di sekitar akar gigi karena infeksi.
- Regenerasi Jaringan Terkendali: Prosedur ini mendorong pertumbuhan tulang baru di area yang rusak dengan memasang material khusus yang merangsang regenerasi.
- Penggunaan Protein Perangsang Jaringan: Protein khusus digunakan untuk mendorong regenerasi tulang dan jaringan yang sehat di sekitar gigi.
Periodontitis adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati jika ditangani sejak dini. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Dokter Gigi di Klinik BAMED jika Anda mengalami gejala-gejala periodontitis. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda. Jangan tunda kesehatan gigi dan mulut Anda.