Ditinjau oleh : dr. Joses Saputra, Sp.D.V.E
Belakangan ini, muncul kembali penyakit-penyakit langka yang mencuri perhatian secara global. Salah satunya adalah monkeypox. Memahami penyakit ini sangatlah penting, karena potensi penularannya yang melibatkan interaksi antara manusia dan hewan.
Apa Itu Monkeypox?
Monkeypox merupakan infeksi virus langka yang berasal dari keluarga Orthopoxvirus, yang juga mencakup virus penyebab cacar. Pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 saat wabah terjadi di laboratorium di Kopenhagen, Denmark, monkeypox dikenal melalui dua wabah pada koloni kera. Virus ini dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis) dan antar manusia, dengan gejala yang umumnya lebih ringan dibandingkan cacar. Kasus pertama pada manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak itu, monkeypox telah muncul di beberapa negara, termasuk Afrika, Amerika Serikat, Israel, Singapura, dan Inggris. Kasus penyakit tersebut seringkali terkait dengan perjalanan internasional atau hewan impor. Meskipun penularan utama tidak berasal dari monyet, hewan pengerat seperti tikus juga berperan dalam penyebaran penyakit ini.
Gejala dan Ciri – Ciri Monkeypox yang Harus Diwaspadai
Setelah terpapar virus monkeypox, seseorang dapat mengalami gejala dengan masa inkubasi yang bervariasi antara lima hingga 21 hari.
1. Fase Pertama: Tanda-Tanda Awal yang Harus Diwaspadai
Pada fase awal infeksi, pengidap dapat merasakan sejumlah gejala, antara lain:
- Demam
- Sakit Kepala
- Nyeri Otot dan Punggung:
- Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
- Kelelahan dan Menggigil
2. Fase Kedua: Munculnya Ruam yang Khas
Setelah gejala awal, umumnya dalam waktu satu hingga tiga hari, ruam kulit mulai muncul. Ruam ini merupakan salah satu ciri khas monkeypox dan mengalami beberapa tahap perkembangan lesi kulit sebagai berikut:
- Bintik merah (makulopapula)
- Lepuh berisi cairan bening
- Lepuh berisi nanah
- Keropeng lalu rontok
Ruam ini bisa muncul di berbagai lokasi, termasuk wajah, telapak tangan, telapak kaki, dan area genital. Gejala monkeypox biasanya berlangsung antara 14 – 21 hari, dengan banyak individu yang pulih secara alami tanpa intervensi medis.
Penyebab dan Cara Penularan Monkeypox
Monkeypox disebabkan oleh virus monkeypox, yang merupakan anggota dari keluarga virus variola, sama seperti virus penyebab cacar. Virus ini awalnya ditemukan pada monyet, tetapi saat ini diketahui dapat ditularkan oleh berbagai hewan. Dan, penularan monkeypox dapat terjadi melalui beberapa cara, di antaranya:
1. Kontak Dengan Hewan yang Terinfeksi
Terkena gigitan atau cakaran hewan seperti monyet, tupai, atau tikus yang terinfeksi dapat langsung menularkan virus kepada manusia.
2. Kontak Dengan Pasien Terkonfirmasi Monkeypox
Virus ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak erat, seperti bersentuhan dengan luka atau ruam, berciuman, atau melalui sekresi pernapasan. Hal ini termasuk dalam interaksi yang dapat menyebabkan penyebaran virus.
3. Kontak Dengan Lingkungan Terkontaminasi
Virus dapat bertahan di permukaan benda yang telah terkontaminasi. Kontak dengan barang-barang ini, seperti pakaian atau sprei yang telah terpapar, dapat menyebabkan infeksi.
Cara Mencegah dan Mengatasi Monkeypox
Menjadi salah satu virus yang membahayakan, virus ini tidak hanya bisa berpindah dari hewan ke manusia, tetapi juga antar manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan yang efektif agar dapat melindungi diri dan orang-orang terdekat dari infeksi. Berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko penularan monkeypox.
- Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
- Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.
- Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, termasuk tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita.
- Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yg diburu dari hewan liar (bush meat)
- Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala-gejala demam tinggi yang mendadak, pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit, dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan, serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya.
- Jika terpaksa merawat hewan atau orang yang terinfeksi, gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, dan baju pelindung saat menangani pasien atau binatang yang sakit
Dalam hal pengobatan, tidak ada pengobatan khusus untuk monkeypox. Namun, perawatan simtomatik seperti pengelolaan nyeri, demam, dan infeksi sekunder sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan pasien.
Memahami monkeypox adalah langkah penting dalam melindungi diri dan orang-orang terdekat. Dengan mengenali gejala dan cara penularannya, setiap individu dapat mengambil tindakan pencegahan yang efektif. Tetap waspada, lakukan kebersihan yang baik, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan saran profesional, kunjungi Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika di Klinik BAMED di cabang Meruya, Darmawangsa, Menteng, Pondok Indah, Medan, Bekasi, Alam Sutera, Bintaro, dan Tebet. Kesadaran dan tindakan hati-hati merupakan kunci untuk menjaga kesehatan di tengah ancaman penyakit ini.