Beranda > Mengenal Infertilitas: Penyebab, Jenis, Faktor Risiko, dan Pencegahan

infertilitas

Mengenal Infertilitas: Penyebab, Jenis, Faktor Risiko, dan Pencegahan

Ditinjau oleh: dr. Upik Anggraheni, Sp.O.G, Subsp.F.E.R

Jika Anda dan pasangan mengalami kesulitan untuk memiliki bayi, Anda tidak sendirian. Banyak pasangan menghadapi tantangan yang sama. Infertilitas bisa terjadi karena masalah kesehatan pada Anda atau pasangan, atau kombinasi faktor yang menghambat kehamilan. Namun, ada banyak perawatan yang aman dan efektif untuk meningkatkan peluang Anda untuk hamil.

Apa Itu Infertilitas?

Infertilitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk hamil setelah setidaknya satu tahun hubungan seksual teratur tanpa menggunakan kontrasepsi. Kondisi ini dapat memengaruhi baik pria maupun wanita, dan bisa menjadi sumber stres emosional yang signifikan bagi pasangan yang mengalaminya.

Penyebab Infertilitas

Infertilitas bisa terjadi karena berbagai faktor pada pria maupun wanita. Berikut merupakan beberapa penyebab infertilitas yang paling umum:

Penyebab Infertilitas Pada Wanita:

  • Gangguan tuba fallopi: Salah satu penyebab infertilitas pada wanita dapat disebabkan oleh tuba fallopi yang tersumbat. Gangguan tuba fallopi sering disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) yang dibiarkan, komplikasi dari aborsi tidak aman, infeksi setelah melahirkan (sepsis puerperalis), atau operasi perut/panggul.
  • Gangguan rahim: Gangguan ini bisa berupa endometriosis, sekat rahim, atau fibroid.
  • Gangguan ovulasi atau gangguan pematangan sel telur: kondisi-kondisi yang mempengaruhi pelepasan sel telur dari ovarium diantaranya PCOS, gangguan hormonal seperti hormon insulin, tiroid dan prolaktin.
  • Ketidakseimbangan hormon reproduksi: Sistem endokrin yang meliputi hipotalamus dan kelenjar pituitari berperan penting dalam mengatur hormon reproduksi. Contoh gangguan pada sistem ini adalah kanker pituitari dan hipopituitarisme.

Penyebab Infertilitas Pada Pria:

  • Penyumbatan saluran reproduksi: Infertilitas pada pria disebabkan oleh penyumbatan pada saluran yang membawa semen. Penyebabnya seringkali berawal dari cedera atau infeksi pada saluran genital.
  • Gangguan hormon: Gangguan ini mempengaruhi hormon testosteron yang diproduksi oleh kelenjar pituitari, hipotalamus, dan testis. Contoh gangguan yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon adalah kanker pituitari atau testis.
  • Gangguan produksi sperma: Varises skrotum dan pengobatan medis tertentu dapat mengganggu sel-sel penghasil sperma.
  • Kualitas dan fungsi sperma abnormal: Kondisi atau kebiasaan tertentu dapat menyebabkan bentuk  dan pergerakan sperma yang tidak normal, sehingga berdampak negatif pada kesuburan. Contohnya, penggunaan steroid dapat menurunkan kualitas sperma seperti jumlah dan bentuknya.

Selain itu, gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas juga dapat mempengaruhi kesuburan. Paparan polutan dan racun lingkungan pun bisa secara langsung merusak sel telur dan sperma, sehingga jumlah dan kualitasnya menurun.

Jenis-jenis Infertilitas

Terdapat dua jenis utama infertilitas, yaitu infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Infertilitas primer terjadi ketika pasangan belum pernah mengalami kehamilan sebelumnya. Sedangkan infertilitas sekunder terjadi ketika pasangan yang sebelumnya pernah melahirkan, namun kemudian mengalami kesulitan untuk hamil lagi.

Faktor Risiko Infertilitas

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko infertilitas pada pria maupun wanita. Berikut merupakan faktor umum yang dapat menyebabkan infertilitas:

1. Usia

Fertilitas wanita perlahan menurun seiring bertambahnya usia, terutama di atas usia 35 tahun. Infertilitas pada wanita yang lebih tua kemungkinan disebabkan oleh jumlah dan kualitas telur lebih rendah, atau masalah kesehatan yang memengaruhi fertilitas. Pria di atas usia 40 tahun mungkin mengalami penurunan kualitas dan jumlah sperma dibandingkan dengan pria yang lebih muda..

2. Merokok

Kebiasaan merokok pada pasangan dapat menurunkan peluang kehamilan dan membuat pengobatan infertilitas menjadi kurang efektif. Risiko keguguran pun meningkat pada wanita perokok. Bahkan, paparan asap rokok dari pasangan yang merokok juga dapat meningkatkan risiko keguguran pada wanita yang tidak merokok. Selain itu, merokok pada pria dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan jumlah sperma yang rendah.

3. Konsumsi Alkohol

Bagi wanita, tidak ada batasan aman untuk konsumsi alkohol saat sedang berusaha hamil atau selama kehamilan. Alkohol dapat menyebabkan infertilitas. Pada pria, konsumsi alkohol berat dapat menurunkan jumlah sperma dan memengaruhi kemampuan sperma bergerak.

4. Berat Badan

Gaya hidup tidak aktif, kelebihan berat badan, atau obesitas dapat meningkatkan risiko infertilitas. Obesitas dikaitkan dengan penurunan kualitas sperma. Selain itu, orang dengan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia nervosa, serta mereka yang menjalani diet ketat atau rendah kalori, juga berisiko mengalami infertilitas.

5. Kebiasaan Olahraga

Kurang olahraga dapat menyebabkan obesitas, yang meningkatkan risiko infertilitas. Sebaliknya, olahraga yang terlalu berat dan intens secara rutin pada wanita juga dapat memiliki masalah ovulasi.

Pencegahan Infertilitas

Beberapa jenis infertilitas tidak dapat dicegah. Namun, tips berikut dapat meningkatkan peluang Anda untuk hamil.

1. Tips untuk Pasangan Suami Istri

Berhubungan intim secara teratur 2-3 kali dalam satu minggu setelah menstruasi berakhir. Biasanya, bagi wanita dengan siklus haid sekitar 28 hari, pelepasan sel telur terjadi di pertengahan siklus. Idealnya, lakukan hubungan intim secara teratur mulai dari 5-7 hari sebelum masa ovulasi dan dilanjutkan hingga 2 hari setelahnya.

2. Tips untuk Pria

  • Hindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang. Kebiasaan ini dapat menurunkan kualitas sperma dan meningkatkan risiko infertilitas pada pria.
  • Batasi penggunaan air panas dan sauna. Mandi dengan air panas terlalu sering dapat mengganggu produksi dan pergerakan sperma dalam jangka pendek.
  • Hindari paparan polutan dan racun. Zat seperti pestisida, timbal, kadmium, dan merkuri dapat mempengaruhi kemampuan tubuh memproduksi sperma.
  • Konsultasikan penggunaan obat. Diskusikan dengan dokter mengenai obat-obatan yang rutin dikonsumsi. Jangan hentikan penggunaan obat resep tanpa pengawasan dokter.
  • Olahraga teratur. Olahraga dapat meningkatkan kualitas sperma dan peluang kehamilan.

3. Tips untuk Wanita

  • Berhenti merokok. Tembakau memiliki banyak efek negatif terhadap kesuburan dan kesehatan secara umum, termasuk kesehatan janin. Jika Anda merokok dan sedang merencanakan  kehamilan, hentikan kebiasaan ini segera.
  • Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang. Zat-zat ini dapat menurunkan peluang kehamilan dan mengganggu kesehatan kehamilan.
  • Batasi kafein. Anda perlu mengurangi asupan kafein saat merencanakan kehamilan. Konsultasikan dengan dokter untuk saran yang tepat. Selama kehamilan, dianjurkan untuk membatasi asupan kafein hingga 150 miligram per hari, setara dengan secangkir kopi.
  • Olahraga dengan aman. Olahraga rutin penting untuk kesehatan yang baik. Namun, olahraga yang terlalu intens dapat menyebabkan siklus menstruasi terganggu dan mempengaruhi kesuburan.
  • Jaga berat badan ideal. Berat badan berlebih atau kekurangan berat badan dapat mempengaruhi hormon dan menyebabkan infertilitas.

 

Infertilitas dapat menjadi tantangan bagi pasangan yang ingin memiliki anak. Namun, dengan memahami penyebab, jenis, dan faktor risikonya, pasangan dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan peluang kehamilan. Berbagai pilihan pengobatan dan teknologi reproduksi juga tersedia untuk membantu pasangan yang mengalami infertilitas. 

Jika Anda dan pasangan mengalami hal tersebut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat. Pastikan berkonsultasi di klinik profesional dengan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, seperti Klinik BAMED. Dengan informasi dan dukungan yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang untuk memiliki keturunan.