Beranda > Cara Menghitung Masa Subur Wanita untuk Rencana Kehamilan

menghitung masa subur wanita

Cara Menghitung Masa Subur Wanita untuk Rencana Kehamilan

Ditinjau oleh : dr. Muhammad Fadli, Sp.O.G

Perencanaan kehamilan yang tepat membutuhkan pemahaman yang baik tentang siklus menstruasi Anda. Siklus ini adalah proses alami tubuh Anda untuk mempersiapkan diri untuk kehamilan. Dengan mengetahui kapan Anda sedang dalam masa subur, Anda dapat meningkatkan peluang kehamilan.

Siklus menstruasi umumnya berlangsung selama 28 hari, meskipun rentang normalnya bisa antara 21 hingga 35 hari. Selama siklus ini, tubuh Anda mengalami perubahan-perubahan hormonal yang penting. Sekitar pertengahan siklus, salah satu ovarium Anda akan melepaskan telur yang matang. Telur ini akan menuju salah satu tuba fallopi, di mana ia menunggu untuk dibuahi oleh sperma. Sementara itu, dinding rahim Anda akan menebal untuk mempersiapkan implantasi telur yang telah dibuahi.

Jika tidak terjadi kehamilan, telur tersebut mungkin tidak terbuahi atau embrio (telur yang telah dibuahi) tidak berhasil menempel pada dinding rahim. Dalam kasus ini, lapisan rahim akan luruh dan Anda akan mengalami menstruasi.

Cara Mengetahui Masa Subur Wanita

Mengetahui kapan Anda sedang ovulasi adalah kunci untuk merencanakan kehamilan. Ada beberapa metode untuk mengetahui masa subur, yang juga dikenal sebagai metode ritme. Untuk hasil yang lebih akurat, sebaiknya Anda menggunakan ketiga metode ini secara bersamaan.

1. Menggunakan Kalender

Untuk mengetahui masa subur wanita, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan menggunakan metode kalender. Metode ini dilakukan dengan mencatat siklus menstruasi selama beberapa bulan. Setiap bulannya, berikan tanda pada tanggal pertama haid di kalender atau aplikasi pelacak menstruasi. Hitunglah berapa hari antara tanggal pertama haid satu dengan tanggal pertama haid berikutnya. Hal ini perlu dilakukan setidaknya selama enam bulan untuk mendapatkan data yang akurat.

Setelah mengetahui siklus menstruasi, dapat diketahui bahwa ovulasi terjadi sekitar 12-14 hari sebelum haid berikutnya. Masa subur wanita adalah sekitar tiga hari sebelum ovulasi, ditambah hari ovulasi dan sehari setelahnya. Jadi, total masa subur wanita sekitar tujuh hari. Namun, jika siklus menstruasi tidak teratur, metode kalender ini tidak akan akurat.

2. Metode Lendir Serviks

Salah satu cara yang efektif untuk menentukan masa subur wanita adalah dengan mengamati perubahan pada lendir serviks. Selama siklus menstruasi, fluktuasi hormon yang terjadi dapat memengaruhi jumlah dan tekstur lendir yang diproduksi di vagina. Perubahan ini dapat menjadi indikator penting untuk mengetahui kapan seorang wanita berada dalam masa subur.

Ketika masa ovulasi tiba, lendir serviks biasanya akan terlihat lebih banyak, basah, dan licin, dengan konsistensi yang menyerupai putih telur mentah. Agar hasilnya lebih akurat, disarankan untuk melakukan pencatatan selama minimal satu siklus menstruasi.

Spinnbarkeit adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan lendir serviks yang menjadi lebih elastis, bening, dan licin saat wanita berada dalam masa subur. Lendir ini bisa meregang seperti putih telur mentah jika disentuh di antara dua jari, menandakan tubuh sedang mempersiapkan ovulasi. Perubahan ini disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen dan bertujuan membantu sperma lebih mudah mencapai sel telur. Dengan memeriksa elastisitas lendir serviks, wanita dapat mengetahui kapan waktu terbaik untuk hamil atau menghindari kehamilan secara alami.

Mungkin bagi sebagian wanita, mengenali perubahan ini bisa terasa menantang. Oleh karena itu, berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi sangat dianjurkan. Dokter dapat memberikan penjelasan yang jelas mengenai cara yang tepat untuk mencatat dan mendeskripsikan lendir yang diamati setiap hari, sehingga Anda dapat lebih mudah memahami masa subur Anda.

3. Alat Prediksi Ovulasi

Alat ini dirancang untuk digunakan di rumah dan sangat membantu dalam memperkirakan waktu ovulasi. Meskipun alat ini lebih efektif bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur, alat ini juga berguna bagi mereka yang mungkin tidak sepenuhnya yakin dengan tanda-tanda alami ovulasi, seperti lendir serviks atau peningkatan suhu basal tubuh.

Alat prediksi ovulasi bekerja dengan menguji kadar hormon luteinizing dalam urine. Ketika hasil tes menunjukkan tanda positif, ovulasi biasanya akan terjadi dalam waktu 24 jam, menandakan bahwa Anda berada dalam fase subur dan sebaiknya melakukan hubungan intim. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa alat ini mungkin tidak selalu akurat bagi wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, seperti pada kondisi sindrom ovarium polikistik.

4. Metode Suhu Celcius Tubuh

Metode suhu celcius tubuh, atau yang sering disebut metode temperatur, merupakan cara lain yang efektif untuk menghitung masa subur wanita. Dalam metode ini, Anda perlu mengukur suhu tubuh setiap pagi segera setelah bangun tidur, sebelum melakukan aktivitas lainnya. Penggunaan termometer basal sangat dianjurkan karena alat ini lebih sensitif dibandingkan termometer biasa, mampu mengukur suhu tubuh hingga satu desimal.

Selama ovulasi, suhu tubuh basal seorang wanita biasanya akan meningkat sedikit, sekitar 0,5 derajat Fahrenheit. Dengan mencatat suhu tubuh Anda menjelang ovulasi, Anda akan melihat kenaikan yang konsisten setelah ovulasi terjadi. Disarankan untuk melakukan pengukuran suhu ini selama minimal tiga bulan sebelum menggunakan metode ini untuk merencanakan kehamilan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa metode suhu celcius tubuh tidak dapat memprediksi ovulasi dengan akurat saat berusaha untuk hamil, karena Anda baru akan mengetahui bahwa ovulasi telah terjadi setelah melihat kenaikan suhu tersebut.

Dengan pengetahuan tentang masa subur dan dukungan dari Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, mimpi Anda untuk memiliki anak dapat terwujud. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Klinik BAMED dan memulai langkah pertama menuju keluarga bahagia.