Ditinjau oleh : dr. Febian Nathania, Sp.O.G
Kista ovarium merupakan sebuah kondisi kesehatan yang sering dialami oleh wanita. Biasanya, kondisi tersebut akan menimbulkan ketidaknyamanan dengan berbagai gejala. Meski banyak kista ovarium yang bersifat jinak, tapi cukup penting untuk mengetahui ciri-ciri, gejala, dan penyebab kista ovarium sejak dini agar bisa mengambil langkah perawatan yang tepat.
Apa Itu Kista Ovarium?
Kista Ovarium merupakan kondisi di mana terdapat kantung berisi cairan yang terbentuk di dalam atau pada permukaan indung telur. Kista ovarium sering terjadi, jenisnya pun bermacam macam. Kista bisa merupakan suatu kista jinak, bisa jg merupakan suatu kista ganas. Munculnya kista ini sering terjadi selama periode subur atau menstruasi. Organ berukuran sebesar biji kenari ini memiliki peran penting dalam sistem reproduksi wanita, berfungsi untuk menghasilkan sel telur setiap bulan sejak masa pubertas hingga menopause, serta memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
Ciri-Ciri Kista Ovarium
Kista ovarium biasanya berbentuk bulat atau oval dan memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter. Ada beberapa jenis kista, yaitu:
- Kista Fungsional: Jenis ini seringnya tidak menimbulkan gejala dan dapat hilang dengan sendirinya. Kista jenis ini biasanya terbentuk karena siklus haid seorang wanita.
- Kista Patologis: Kista patologis atau kista non-fisiologis adalah kista yang terbentuk akibat kondisi medis tertentu, seperti infeksi, tumor, atau gangguan hormonal, dan biasanya membutuhkan penanganan lebih lanjut. Sifat kista jenis ini bisa jinak ataupun ganas. Beberapa jenis kista patologis antara lain kista dermoid, kista endometriosis, kista adenoma, dan lainnya
Kista ovarium dapat dideteksi melalui USG, baik USG transabdomen atau transvaginal. Kriteria yang dinilai dari USG antara lain seperti bentuk, lokasi, ukutan, isi di dalam kista, ketebalan dinding, ada atau tidak adanya sekat, serta ada atau tidaknya bagian pada di dalam kista tersebut. Kista yang berukuran kecil bisa saja tidak menimbulkan keluhan. Sehingga, melakukan screening organ reproduksi melalui USG sangat dianjurkan
Gejala Kista Ovarium
Mengidentifikasi gejala kista ovarium sangat penting untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita. Kista yang berukuran kecil umumnya tidak menimbulkan keluhan, tapi keluhan akan mulai dirasakan jika kista mulai membesar. Berikut adalah lima poin penting mengenai gejala yang dapat menunjukkan adanya kista ovarium:
- Nyeri Pada Perut Bawah: Nyeri ini adalah salah satu gejala yang paling umum, bisa terasa ringan hingga berat, dan biasanya terjadi di satu sisi perut bagian bawah.
- Perubahan Menstruasi: Wanita dengan kista ovarium dapat mengalami gangguan siklus menstruasi. Mens menjadi tidak teratur, jarang, bahkan sampai tidak menstruasi. Umumnya bila kista berukuran besar, jenis kista tertentu bisa menimbulkan nyeri haid yang berlebihan
- Kembung dan Perut Membesar: Kista yang cukup besar dapat menyebabkan perut terasa kembung atau terlihat membesar. Rasa penuh ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan sering kali muncul akibat perubahan hormonal.
- Gangguan Buang Air Besar: Pada kista berukuran besar, jika kista menekan ke arah usus, maka kista tersebut bisa menimbulkan keluhan berupa sulit buang air besar. Jenis kista tertentu bisa menyebabkan keluhan nyeri saat buang air besar.
- Gangguan Berkemih: Bila kista berukuran besar dan menekan ke arah kandung kemih maka bisa menimbulkan keluhan berkemih seperti buang air kecil yang tidak lancar. Bahkan pada jenis kista tertentu bisa menyebabkan nyeri saat buang air kecil.
Penyebab Umum Kista Ovarium
Kista ovarium adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti siklus menstruasi hingga pertumbuhan sel abnormal. Meski umumnya bersifat jinak, kista juga berpotensi menjadi sel ganas pada beberapa kasus. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan kista ovarium:
- Masalah Hormonal
Ketidakseimbangan hormon, seperti hormon estrogen dan progesteron, dapat memicu terbentuknya kista ovarium. Salah satu jenis kista yang sering muncul akibat masalah ini adalah kista fungsional, yang biasanya terkait dengan siklus menstruasi. - Kehamilan
Selama kehamilan, kista korpus luteum bisa terbentuk untuk mendukung proses awal kehamilan. Biasanya, kista ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. - Infeksi Panggul
Infeksi pada area panggul yang menyebar ke ovarium atau tuba falopi dapat menyebabkan terbentuknya kista. Infeksi ini sering kali disebabkan oleh bakteri yang memicu peradangan atau abses pada organ reproduksi. - Endometriosis
Kondisi ini terjadi ketika jaringan yang menyerupai lapisan rahim tumbuh di luar rahim, termasuk di ovarium. Jaringan ini dapat membentuk kista endometrioma, yang sering kali menyebabkan nyeri panggul atau gangguan menstruasi.
Ada pula beberapa faktor yang dapat meningkatkan pembentukan kista ovarium, di antaranya:
- Usia Reproduksi
Wanita di usia reproduksi (sekitar 15-49 tahun) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kista, karena aktivitas ovarium yang aktif selama masa subur. - Faktor Keturunan
Riwayat keluarga dengan kista ovarium dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya, terutama jika terdapat kondisi genetik tertentu yang memengaruhi fungsi ovarium. - Pengobatan Kesuburan
Penggunaan obat pemicu ovulasi, seperti clomiphene citrate, dapat meningkatkan risiko terbentuknya kista sebagai efek samping dari rangsangan pada ovarium. - Hipotiroidisme
Ketidakseimbangan hormon tiroid dapat memengaruhi fungsi reproduksi, termasuk menyebabkan gangguan ovulasi yang dapat memicu terbentuknya kista ovarium. - Merokok
Zat-zat berbahaya dalam rokok dapat memengaruhi kesehatan reproduksi, termasuk meningkatkan risiko terjadinya kista ovarium dan gangguan hormonal. - Pengobatan Kanker Payudara
Terapi tamoxifen, yang digunakan untuk pengobatan kanker payudara, dapat memengaruhi jaringan ovarium dan meningkatkan risiko pembentukan kista. - Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Ketidakteraturan siklus menstruasi dapat menyebabkan ovulasi tidak berjalan dengan normal, sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya kista ovarium. - Riwayat Kista Ovarium Sebelumnya
Jika seseorang pernah memiliki kista ovarium, peluang untuk mengalaminya lagi cenderung lebih besar, terutama jika penyebabnya tidak tertangani dengan baik.
Pengobatan Kista Ovarium
Pengobatan kista ovarium ditentukan berdasarkan ukuran, jenis kista, keluhan yg ditimbulkan, serta ada tidaknya masalah infertilitas. Untuk kista kecil, yang tidak ada keluhan, dokter mungkin hanya melakukan pemantauan rutin. Jika ada keluhan bisa diberikan obat untuk mengatasi keluhan.
Misalnya untuk kista yang menimbulkan nyeri haid, bisa diberikan obat untuk menghilangkan nyeri haid. Pada kista dengan keluhan tertentu, kista yg dicurigai terpuntir, kista pecah, atau dicurigai ganas biasanya dokter akan melakukan operasi.
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah timbulnya kista, menjaga kesehatan melalui pola makan yang baik dan olahraga teratur dapat memberikan manfaat bagi kesehatan ovarium.
Meskipun kondisi kista ovarium ini biasanya tidak berbahaya, memahami gejala dan penyebabnya tetap sangat penting. Wanita disarankan untuk tetap waspada terhadap gejala yang muncul dan berkonsultasi dengan dokter untuk perawatan yang tepat. Dengan menjaga kesehatan secara keseluruhan dan melakukan pemeriksaan rutin, Anda dapat mencegah masalah ini.
Jika mengalami gejala mencurigakan, seperti nyeri panggul atau perut kembung yang semakin parah, segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Klinik BAMED yang tersedia di cabang Meruya, Darmawangsa, Bekasi, Bintaro, dan Tebet, agar Anda mendapatkan penanganan yang sesuai dan efektif.