Beranda > Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Herpes

herpes

Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Herpes

Ditinjau oleh : dr. Noer Kamila Ajeng, Sp.D.V.E

Herpes merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh virus dan dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Virus ini umumnya menginfeksi kulit dan area sekitar mulut, menyebabkan rasa tidak nyaman yang bisa mempengaruhi fisik dan emosional penderitanya.

Herpes dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita, terutama jika daya tahan tubuh seseorang sedang lemah. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang herpes, mulai dari gejala, penyebab, risiko, hingga cara pengobatan yang tepat untuk menangani infeksi ini.

Apa Itu Herpes

Herpes adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV) dan virus varicella-zoster (VZV). Virus herpes simplex terbagi menjadi dua tipe utama, yaitu HSV-1 dan HSV-2. HSV-1 biasanya menyebabkan infeksi di sekitar mulut, seperti sariawan atau herpes oral, sementara HSV-2 lebih sering mempengaruhi area genital, menyebabkan herpes genital. Virus VZV menyebabkan cacar air pada infeksi pertama dan dapat kambuh sebagai herpes zoster (shingles) di kemudian hari. Penyakit herpes ditandai dengan munculnya lepuhan kecil berisi cairan pada kulit atau selaput lendir yang terasa sangat tidak nyaman.

Penyakit ini sangat menular dan bisa berpindah melalui kontak langsung dengan luka atau cairan tubuh penderita, baik melalui ciuman, hubungan seksual, atau berbagi barang pribadi. Herpes bukan penyakit yang bisa disembuhkan sepenuhnya, karena virus penyebabnya dapat bertahan seumur hidup dalam tubuh. Untuk itu, penting untuk mengenali gejalanya dan melakukan langkah-langkah pengobatan yang tepat guna mengelola kondisi ini.

Baca Juga: Apakah Ibu Sakit Masih Diperbolehkan Menyusui?

Gejala Herpes

Tanda-tanda herpes dapat bervariasi tergantung pada jenis virus yang menginfeksi tubuh dan lokasi infeksinya. Meskipun sebagian orang tidak merasakan gejala, banyak juga yang mengalami gejala yang cukup mengganggu. Beberapa gejala yang sering terjadi pada penderita herpes meliputi:

1. Lepuhan atau Luka Berisi Cairan

Lepuhan kecil yang berisi cairan adalah gejala paling umum dari herpes. Lepuhan ini sering muncul di sekitar mulut, alat kelamin, atau bagian tubuh lain. Gejala ini bisa terasa nyeri dan gatal, serta menyebabkan ketidaknyamanan.

2. Sensasi Terbakar atau Gatal

Sebelum lepuhan muncul, banyak penderita herpes yang merasakan sensasi terbakar, gatal, atau kesemutan di area yang akan terinfeksi. Sensasi ini bisa terjadi beberapa hari sebelum munculnya luka atau lepuhan yang lebih nyata.

3. Nyeri, Demam, dan Sakit Kepala

Pada infeksi pertama, penderita herpes bisa mengalami demam, nyeri otot, atau sakit kepala. Gejala ini sering muncul bersamaan dengan lepuhan, terutama pada infeksi tipe HSV-1 yang dapat menyerang area mulut.

4. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening yang membengkak di sekitar area yang terinfeksi adalah tanda lain dari herpes. Pembengkakan ini terjadi sebagai reaksi tubuh terhadap infeksi dan bisa disertai dengan rasa sakit.

5. Infeksi Rekuren

Virus herpes yang beristirahat dalam tubuh bisa aktif kembali setelah beberapa waktu. Aktivasi ini bisa dipicu oleh faktor-faktor seperti stres, kelelahan, atau infeksi lain. Gejala pada fase ini biasanya lebih ringan dan berlangsung lebih singkat, tetapi tetap bisa menyebabkan ketidaknyamanan.

Gejala-gejala ini menunjukkan adanya infeksi herpes, yang meskipun bisa berulang, umumnya dapat dikelola dengan pengobatan yang tepat. Mengenali tanda-tanda herpes sejak dini dapat membantu mencegah penyebarannya serta mengurangi dampaknya.

Penyebab Herpes

Menjadi salah satu infeksi yang sangat menular, herpes disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV-1 dan HSV-2). Penularannya dapat terjadi dengan berbagai cara, tergantung pada jenis virus yang menginfeksi dan bagaimana kontak terjadi. 

1. Kontak Langsung dengan Luka atau Cairan Tubuh

Virus herpes dapat menyebar melalui kontak langsung dengan luka atau lepuhan yang muncul pada kulit atau membran mukosa orang yang terinfeksi. Hal ini termasuk menyentuh area yang terinfeksi, baik pada wajah, mulut, alat kelamin, atau bagian tubuh lainnya.

2. Kontak Seksual

Herpes genital terutama menyebar melalui hubungan seksual tanpa pelindung, baik itu hubungan vaginal, anal, maupun oral dengan orang yang terinfeksi. Virus ini bisa berpindah melalui sekresi tubuh, seperti cairan tubuh yang keluar saat berhubungan intim, menyebabkan ruam kulit dan lepuhan pada area yang terinfeksi.

3. Penularan dari Ibu ke Bayi

Ibu yang terinfeksi herpes dapat menularkan virusnya kepada bayi mereka saat proses kelahiran. Ini dikenal sebagai herpes neonatal, yang merupakan kondisi serius dan berbahaya bagi bayi yang baru lahir.

Risiko Terkena Herpes

Virus herpes dapat menginfeksi siapa saja, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk terjangkit infeksi ini. Memahami faktor-faktor risiko ini penting untuk mencegah penyebaran herpes dan melindungi kesehatan diri. 

1. Aktivitas Seksual Tanpa Pengaman

Melakukan hubungan seksual tanpa pelindung, terutama jika melibatkan pasangan yang terinfeksi, dapat meningkatkan kemungkinan tertular herpes genital. Penggunaan kondom bisa membantu mengurangi risiko penularan, tetapi tidak sepenuhnya mencegahnya.

2. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah

Orang dengan gangguan sistem imun, seperti penderita HIV/AIDS atau mereka yang sedang menjalani pengobatan imunosupresan, lebih rentan terhadap infeksi herpes. Kekebalan tubuh yang lemah membuat tubuh lebih sulit untuk melawan infeksi.

3. Kontak Langsung dengan Penderita Herpes

Berinteraksi dengan seseorang yang sedang mengalami infeksi herpes aktif, baik melalui kontak fisik langsung atau berbagi barang pribadi, meningkatkan risiko penularan. Herpes juga bisa menyebar meskipun penderita tidak menunjukkan gejala, sebuah fenomena yang disebut penularan asimptomatik.

4. Frekuensi Berganti Pasangan Seksual

Sering berganti pasangan seksual meningkatkan risiko terpapar virus herpes. Setiap kali seseorang berhubungan seksual dengan pasangan baru, peluang untuk tertular virus menjadi lebih tinggi.

5. Riwayat Cacar Air

Mereka yang memiliki riwayat cacar air di masa kecil berisiko lebih tinggi untuk terkena herpes zoster (shingles) di kemudian hari. Virus yang menyebabkan cacar air, varicella-zoster, dapat tetap tertidur dalam tubuh dan aktif kembali saat sistem kekebalan tubuh melemah, menyebabkan herpes zoster.

Cara Mengobati Herpes

Untuk mengelola herpes secara efektif, penting untuk memahami bahwa meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi ini secara permanen, ada berbagai langkah yang dapat diambil untuk meredakan gejala dan mencegah kambuh. 

1. Obat Antivirus

Obat-obatan seperti acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir dapat membantu mempercepat penyembuhan luka, mengurangi durasi gejala, dan mencegah infeksi kembali. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet maupun krim atau salep yang dapat diterapkan langsung pada area yang terinfeksi.

2. Perawatan Luka

Menjaga kebersihan area yang terinfeksi adalah langkah penting untuk mempercepat proses penyembuhan. Mengompres luka dengan air hangat atau dingin dapat mengurangi peradangan dan membantu mempercepat penyembuhan. Pastikan luka tetap kering dan bersih untuk mencegah infeksi lebih lanjut.

3. Pereda Nyeri

Untuk mengurangi rasa sakit akibat infeksi, obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen bisa digunakan. Obat-obatan ini membantu meredakan peradangan serta memberikan kenyamanan saat gejala herpes muncul.

4. Menjaga Kebersihan Diri

Selama masa penyembuhan, penting untuk menjaga kebersihan tubuh, terutama di area yang terinfeksi. Hindari iritasi pada luka dengan mengenakan pakaian longgar yang terbuat dari bahan katun dan menjaga area yang terinfeksi tetap kering.

5. Menghindari Kontak dengan Orang Lain Saat Infeksi Aktif

Agar tidak menularkan virus kepada orang lain, penting untuk menghindari kontak langsung saat herpes dalam fase aktif, terutama saat ada lepuhan atau luka terbuka. Ini membantu mengurangi risiko penularan kepada orang lain, termasuk anggota keluarga atau pasangan seksual.

 

Herpes memang dapat menjadi masalah kesehatan yang mengganggu, tetapi dengan pengobatan yang tepat dan perawatan yang baik, gejalanya dapat dikelola dengan efektif. Penting untuk selalu waspada terhadap gejala pertama dan menghindari penyebarannya kepada orang lain.

Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut dalam menangani infeksi herpes atau perawatan kulit lainnya, Klinik BAMED, dengan Layanan Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika, siap membantu. Salah satu lokasi yang menyediakan layanan tersebut adalah Klinik BAMED Meruya, dimana Anda bisa mendapatkan penanganan medis yang profesional dan tepat.