Beranda > Artikel > Artikel Kesehatan > Apakah Ibu Sakit Masih Diperbolehkan Menyusui?

Apakah Ibu Sakit Masih Diperbolehkan Menyusui?

Apakah Ibu Sakit Masih Diperbolehkan Menyusui?

Ditinjau oleh : dr. Teresia Susilo

Banyak ibu yang khawatir ketika mereka jatuh sakit, apakah aman untuk terus menyusui si Kecil? Kecemasan ini wajar, terutama bagi ibu menyusui yang ingin memastikan kesehatan bayinya tetap terjaga. 

Faktanya, ada berbagai kondisi di mana ibu yang sedang sakit tetap dianjurkan untuk menyusui, bahkan ada manfaat tambahan bagi si Kecil ketika ibu melanjutkan menyusui saat sedang sakit. Lalu, apakah benar jika ibu sakit masih diperbolehkan menyusui? Mari kita bahas lebih dalam.

Apakah Ibu Sakit Boleh Menyusui?

Ibu sakit adalah kondisi yang sering dialami oleh para ibu menyusui. Pertanyaan umum yang muncul adalah, apakah aman untuk terus menyusui ketika ibu sakit? Jawabannya adalah, dalam kebanyakan kasus, menyusui tetap dapat dilanjutkan.

Penyakit umum seperti flu atau pilek umumnya tidak menghalangi ibu untuk memberikan ASI pada bayinya. Ketika ibu sakit, ASI masih tetap menjadi sumber nutrisi terbaik dan perlindungan bagi bayi. Bahkan, tindakan menyusui secara teratur dapat membantu menjaga produksi ASI dan memberikan antibodi yang membantu bayi melawan penyakit yang sedang dialami ibunya.

Namun, terdapat beberapa penyakit khusus yang mengharuskan ibu untuk menghentikan sementara atau menghentikan sepenuhnya pemberian ASI, misalnya ketika ibu sakit akibat infeksi virus tertentu seperti HIV, Ebola, atau herpes simplex di area payudara. Selain itu, bayi dengan kondisi medis tertentu seperti galaktosemia juga tidak dapat menerima ASI.

Pentingnya Menyusui Walaupun Sedang Sakit

Menyusui merupakan proses penting yang sebaiknya tidak terhenti meskipun ibu sedang sakit. Ketika seorang ibu sakit, misalnya flu, batuk, diare, demam, sakit tenggorokan, atau bahkan infeksi saluran kemih, kondisi ini tidak seharusnya menjadi penghalang untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya. Mengapa menyusui tetap diperlukan? Karena bayi usia 0-6 bulan hanya membutuhkan ASI sebagai sumber nutrisi utama tanpa tambahan makanan atau minuman lain. Oleh karena itu, meskipun ibu sakit, menyusui harus terus dilakukan.

Menariknya, saat ibu menyusui sakit, tubuhnya justru akan menghasilkan antibodi khusus untuk melawan penyakit tersebut. Antibodi ini kemudian mengalir ke dalam ASI, yang saat dikonsumsi oleh bayi, akan membantu melindungi tubuhnya dari penyakit serupa. Bahkan, saat ibu terkena COVID-19, proses menyusui tetap disarankan, asalkan protokol kesehatan diterapkan sesuai dengan jenis penyakit yang dialami.

Cara Menyusui Saat Ibu Sedang Sakit

Ketika ibu menyusui merasa tidak enak badan, penting untuk tetap memberikan ASI pada bayi sambil tetap menjaga kebersihan dan kesehatan. Berikut adalah beberapa tips untuk menyusui saat ibu sedang sakit:

1. Cuci tangan secara teratur

Sebelum menyusui atau mengganti popok bayi, pastikan tangan Anda bersih dari kuman dengan mencuci menggunakan sabun dan air mengalir.

2. Jaga jarak saat batuk atau bersin

Jika Anda mengalami batuk atau bersin, lindungi bayi dengan menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau lengan baju. Hindari menghadap langsung ke bayi saat batuk atau bersin.

3. Minimalkan kontak langsung

Batasi kontak fisik dengan bayi, terutama pada area wajah seperti mata, hidung, dan mulut.

4. Gunakan masker

Memakai masker saat berada di dekat bayi dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit. Pilihlah masker yang bersih dan nyaman digunakan.

5. Jaga kebersihan payudara

Sebelum menyusui, bersihkan puting susu dan area sekitarnya dengan air hangat dan sabun lembut. Keringkan dengan handuk bersih.

6. Hindari berbagi barang pribadi

Jangan berbagi peralatan makan, handuk, atau selimut dengan bayi untuk mencegah penyebaran kuman.

Dalam kondisi sakit, menyusui tetap menjadi pilihan terbaik bagi bayi. Meskipun demikian, penting untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri, serta berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi. Dengan pengetahuan yang tepat, ibu menyusui dapat tetap memberikan ASI dan memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.