Beranda > Mengenal Menopause: Umur, Ciri-ciri Haid, dan Gejalanya

menopause

Mengenal Menopause: Umur, Ciri-ciri Haid, dan Gejalanya

Ditinjau oleh : dr. Angelina Vitria, Sp.O.G

Menopause merupakan fase alami dalam kehidupan setiap wanita, menandai akhir dari masa reproduktif. Perubahan ini bukan hanya sekadar berhentinya siklus menstruasi, tetapi juga mencerminkan pergeseran hormon yang berdampak pada fisik dan emosional. Meski bersifat fisiologis, pengalaman menopause bisa sangat berbeda bagi tiap individu.

Sebagian wanita mungkin melewatinya dengan gejala ringan, sementara yang lain menghadapi keluhan yang mengganggu aktivitas harian. Karena itu, pemahaman mengenai menopause, usia umum terjadinya, ciri haid , serta gejala yang kerap dialami sangat penting. Artikel ini akan membimbing Anda untuk memahami apa itu menopause dan bagaimana mengenalinya lebih awal.

Baca Juga: Tips Agar Siklus Haid Lancar dan Lebih Teratur

Menopause Adalah

Menopause adalah kondisi ketika seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut tanpa penyebab medis lain. Proses ini menandai akhir dari masa subur akibat penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron oleh ovarium.

Hal tersebut bukanlah penyakit, melainkan bagian alami dari proses penuaan. Namun demikian, perubahan hormonal yang menyertainya dapat memunculkan berbagai gejala fisik maupun emosional. Oleh karena itu, mengenali definisi menopause sejak awal akan membantu Anda dalam memahami perubahan tubuh yang terjadi.

Usia Menopause Pada Wanita

Secara umum, usia menopause bervariasi, tetapi mayoritas wanita mengalaminya antara usia 45 hingga 55 tahun, dengan rata-rata usia sekitar 51 tahun. Namun, hal itu dapat terjadi lebih awal karena faktor genetis, gangguan autoimun, atau tindakan medis seperti pengangkatan ovarium.

Terdapat juga kondisi yang dikenal sebagai menopause dini, yakni ketika terjadi sebelum usia 40 tahun. Penting untuk memeriksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami gangguan haid dalam usia yang tergolong muda untuk memastikan penyebabnya.

Tanda Menjelang Menopause

Menjelang menopause, tubuh mulai memberikan sinyal-sinyal khas yang menandai perubahan hormon reproduksi. Salah satu aspek yang paling mudah dikenali adalah perubahan pola haid. Berikut ini adalah beberapa ciri haid menjelang menopause yang umum dialami wanita:

1. Siklus Menstruasi Tidak Teratur

Menjelang menopause, siklus menstruasi bisa menjadi tidak menentu. Haid dapat datang lebih cepat dari biasanya atau justru lebih lama dari siklus normal. Ini merupakan tanda awal bahwa kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh mulai berfluktuasi.

2. Perubahan Volume Darah Menstruasi

Selain tidak teratur, volume darah menstruasi juga dapat berubah. Beberapa wanita mengalami haid yang lebih deras, sementara yang lain justru melihat volume darah yang sangat sedikit, bahkan hanya berupa bercak.

3. Haid Muncul Dua Kali atau Absen Berbulan-bulan

Pada fase perimenopause, haid bisa datang dua kali dalam satu bulan karena ovulasi yang tidak teratur. Sebaliknya, dalam beberapa kasus, haid bisa tidak muncul selama dua hingga tiga bulan, lalu datang kembali. Ini bisa berulang sebelum akhirnya menstruasi berhenti total.

4. Bercak di Luar Jadwal Menstruasi

Spotting atau bercak darah yang keluar di luar siklus menstruasi normal juga menjadi salah satu apa ciri ciri wanita akan menopause. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi lapisan rahim.

Masa transisi ini dikenal sebagai perimenopause, yang dapat berlangsung antara 4 hingga 8 tahun sebelum memasuki menopause secara penuh.

Gejala Lain yang Menyertai Masa Menopause

Perubahan hormonal yang terjadi menjelang dan saat menopause tidak hanya berdampak pada siklus haid, tetapi juga menyebabkan berbagai gejala fisik dan emosional. Berikut ini beberapa gejala yang umum dilaporkan oleh wanita:

1. Hot Flashes

Hot flashes adalah sensasi panas mendadak yang biasanya muncul di wajah, leher, atau dada bagian atas. Gejala ini bisa berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit dan bisa terjadi beberapa kali dalam sehari.

2. Keringat Malam

Keringat malam, atau night sweats, merupakan versi hot flashes yang terjadi saat tidur. Gejala ini dapat mengganggu kualitas tidur dan membuat tubuh terasa sangat lelah di siang hari.

3. Perubahan Suasana Hati

Menurunnya kadar estrogen dapat memengaruhi neurotransmitter di otak yang mengatur emosi. Akibatnya, wanita bisa menjadi lebih mudah tersinggung, cemas, atau mengalami perubahan mood secara tiba-tiba.

4. Gangguan Tidur

Kesulitan tidur merupakan keluhan umum. Selain keringat malam, perubahan hormon juga bisa menyebabkan insomnia atau tidur yang tidak nyenyak.

5. Penurunan Gairah Seksual

Menurunnya hormon seks seperti estrogen dan testosteron seringkali berdampak pada penurunan libido. Hal ini merupakan perubahan yang alami, tetapi bisa menjadi tantangan dalam hubungan intim.

6. Kekeringan Vagina

Estrogen berperan penting dalam menjaga kelembapan dan elastisitas jaringan vagina. Kekurangannya dapat menyebabkan vagina menjadi kering, yang bisa memicu rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual.

7. Penurunan Massa Tulang

Selama menopause, wanita berisiko mengalami kehilangan massa tulang yang lebih cepat. Ini bisa menyebabkan osteopenia atau osteoporosis, yang meningkatkan risiko patah tulang.

8. Masalah Konsentrasi dan Ingatan

Beberapa wanita melaporkan kesulitan fokus atau mudah lupa selama masa transisi menopause. Ini sering kali berkaitan dengan kurang tidur dan perubahan hormon.

Baca Juga: Cara Mengatasi Telat Haid dan Kapan Harus ke Dokter?

Menopause adalah proses biologis alami yang terjadi pada setiap wanita. Mengetahui apa itu menopause, terjadi di umur berapa biasanya, serta gejala dan ciri haid menjelang menopause, akan membantu Anda lebih siap menghadapi masa transisi ini dengan tenang dan bijak.

Jika Anda mengalami perubahan siklus menstruasi atau gejala fisik dan emosional yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis. Klinik BAMED memiliki Layanan Spesialis Obstetri dan Ginekologi untuk membantu Anda memahami lebih jauh mengenai gejala menopause. Pendekatan yang tepat, termasuk perubahan gaya hidup dan penanganan medis jika diperlukan, dapat meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup Anda.