Beranda > Apa Itu Ekstraksi Gigi dan Hal yang Perlu Diketahui

ekstraksi gigi

Apa Itu Ekstraksi Gigi dan Hal yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh : drg. Monica Septiawan Putri

Prosedur medis yang dilakukan untuk menghilangkan gigi bermasalah seringkali diperlukan ketika perawatan lainnya tidak lagi efektif, seperti ekstraksi gigi. Ekstraksi gigi biasanya dilakukan pada kasus gigi impaksi, karies parah, atau nekrosis pulpa, serta untuk alasan estetika atau dalam rangka perawatan ortodontik dan prostodontik.

Tindakan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak jaringan sekitar, memungkinkan tulang untuk sembuh dengan baik, dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Jika tidak dilakukan dengan tepat, ekstraksi gigi dapat menyebabkan infeksi sekunder, kerusakan tulang rahang, atau kegagalan dalam menyelesaikan masalah yang ada.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang prosedur ekstraksi gigi, jenis, alasan, serta tahapan pemulihannya.

Baca Juga: Perawatan Saluran Akar Gigi: Tahapan, Tujuan, dan Manfaatnya untuk Gigi

Definisi Ekstraksi Gigi

Tindakan pengangkatan gigi dari rongga mulut biasanya dilakukan oleh dokter gigi ketika gigi tidak lagi dapat dipertahankan. Ekstraksi gigi diperlukan ketika gigi mengalami kerusakan parah, infeksi, atau masalah lainnya yang tidak dapat diatasi dengan perawatan lain, seperti penambalan atau perawatan saluran akar. Tindakan ini sering kali menjadi pilihan terakhir ketika semua metode perawatan lainnya tidak memberikan hasil.

Sebelum melakukan ekstraksi, dokter gigi akan mempertimbangkan dengan cermat indikasi dan kontraindikasi untuk memastikan prosedur ini dilakukan dengan tepat dan aman. Ekstraksi gigi merupakan langkah penting untuk mencegah masalah kesehatan mulut yang lebih serius di kemudian hari.

Baca Juga: Scaling Gigi: Solusi untuk Gigi Bersih dan Bebas Karang Gigi

Jenis Ekstraksi Gigi

Ekstraksi gigi dilakukan dalam berbagai cara, tergantung pada kondisi dan kesulitan gigi yang akan dicabut. Prosedur ini umumnya dibagi menjadi beberapa jenis, yang masing-masing memiliki pendekatan dan teknik berbeda. Berikut ekstraksi gigi yang sering dilakukan:

1. Ekstraksi Gigi Sederhana

Jenis ini dilakukan pada gigi yang mudah dijangkau dan tampak di permukaan gusi. Ekstraksi sederhana biasanya dilakukan pada gigi yang tidak memerlukan tindakan pembedahan khusus, sehingga dapat dengan mudah diangkat menggunakan alat pencabut gigi.

2. Ekstraksi Gigi Bedah

Prosedur ini lebih kompleks dan digunakan untuk gigi yang sulit dijangkau, seperti gigi bungsu yang belum sepenuhnya tumbuh atau gigi yang tertanam dalam tulang rahang. Ekstraksi bedah memerlukan pemotongan gusi dan, terkadang, tulang di sekitar gigi sebelum bisa diangkat.

3. Ekstraksi Gigi Impaksi

Pencabutan jenis ini dilakukan pada gigi yang tumbuh terhalang atau terbenam dalam gusi atau tulang, seperti pada kasus gigi bungsu yang terpendam. Proses ini mungkin memerlukan pembedahan lebih lanjut untuk mengakses gigi yang sulit dijangkau.

Baca juga: Penyakit Periodontitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Alasan Mengapa Harus Melakukan Ekstraksi Gigi

Prosedur pengangkatan gigi biasanya disarankan oleh dokter gigi ketika gigi tidak bisa dipertahankan lagi karena berbagai alasan. Tindakan ini sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius dan menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan.

Beberapa alasan mengapa tindakan ini mungkin diperlukan adalah:

1. Kerusakan Gigi Parah

Gigi yang mengalami kerusakan serius akibat karies atau trauma yang tidak bisa diperbaiki dengan penambalan atau perawatan saluran akar seringkali perlu dicabut untuk menghindari penyebaran infeksi dan kerusakan lebih lanjut.

2. Infeksi Gigi

Gigi yang terinfeksi berat, terutama yang menyebabkan abses, sering kali memerlukan ekstraksi untuk mencegah infeksi menyebar ke bagian lain dalam tubuh, serta mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan.

3. Gigi Impaksi

Gigi yang tumbuh tidak normal atau terhalang, seperti gigi bungsu yang terimpaksi, dapat menekan gigi lainnya dan menyebabkan rasa sakit atau masalah kesehatan lainnya, sehingga ekstraksi menjadi pilihan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

4. Penyakit Gusi Parah

Jika penyakit gusi menyebabkan kerusakan pada tulang penyangga gigi, gigi bisa menjadi goyah dan perlu dicabut untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada struktur mulut yang lebih besar.

5. Persiapan untuk Perawatan Ortodontik

Terkadang, ekstraksi dilakukan sebagai bagian dari perawatan ortodontik, untuk memberi ruang yang cukup bagi gigi lainnya bergerak dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, terutama dalam pemasangan kawat gigi.

Prosedur Ekstraksi Gigi

Ekstraksi gigi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengangkat gigi yang sudah rusak atau tidak dapat dipertahankan lagi. Proses ini dapat bervariasi dari yang sederhana hingga lebih kompleks, tergantung pada kondisi gigi dan prosedur yang diperlukan. 

1. Anestesi dan Persiapan

Sebelum prosedur dimulai, dokter gigi akan memberikan anestesi lokal untuk memastikan area sekitar gigi yang akan diekstraksi mati rasa, sehingga pasien tidak merasakan sakit selama proses berlangsung. Ini adalah langkah pertama yang penting untuk memastikan kenyamanan pasien selama prosedur.

2. Proses Pengangkatan Gigi

Setelah anestesi bekerja, dokter gigi akan mulai proses pencabutan gigi. Jika gigi tersebut mudah diakses, dokter akan menggunakan alat khusus untuk mengendurkan gigi dan mengeluarkannya dari soket. Pada kasus yang lebih rumit, seperti ekstraksi bedah, dokter mungkin perlu memotong gusi atau tulang untuk mengambil gigi dengan aman. Proses ini dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari cedera pada jaringan sekitar.

3. Perawatan Pasca-Prosedur

Setelah gigi berhasil dicabut, dokter gigi akan membersihkan area bekas cabutan dan, jika diperlukan, menutup luka dengan jahitan untuk mendukung proses penyembuhan. Selain itu, dokter akan memberikan resep obat pereda nyeri dan antibiotik untuk mencegah infeksi serta menghentikan pendarahan. Proses ini memastikan bahwa area bekas ekstraksi sembuh dengan baik dan bebas dari komplikasi.

Pemulihan Setelah Ekstraksi Gigi

Pemulihan setelah prosedur pengangkatan gigi sangat bergantung pada kompleksitas tindakan dan kondisi pasien. Agar proses penyembuhan berjalan lancar, penting untuk mengikuti petunjuk dari dokter gigi dengan cermat. Berikut beberapa langkah yang perlu diperhatikan untuk memastikan pemulihan yang cepat dan menghindari komplikasi pasca-ekstraksi:

1. Pengelolaan Nyeri dan Pengobatan

Setelah ekstraksi, rasa sakit atau ketidaknyamanan adalah hal yang umum. Dokter gigi akan meresepkan obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, untuk membantu mengatasi rasa sakit. Jika rasa sakit lebih parah, dokter mungkin juga memberikan obat yang lebih kuat, seperti kodein. Pastikan untuk mengkonsumsi obat sesuai dengan jadwal yang diberikan, dan jika dokter meresepkan antibiotik, habiskan sesuai petunjuk untuk mencegah infeksi.

2. Kompres Dingin untuk Mengurangi Pembengkakan

Pembengkakan di area ekstraksi adalah hal yang normal. Untuk mengurangi bengkak dan rasa sakit, aplikasikan kompres dingin pada pipi yang terpengaruh. Gunakan kompres es selama 10 hingga 20 menit secara berkala dalam 24 jam pertama. Kompres ini membantu mengurangi peradangan dan memberikan efek mati rasa sementara.

3. Perawatan Luka dan Kebersihan Mulut

Sangat penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan hati-hati setelah prosedur ekstraksi. Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu membersihkan mulut dan mengurangi risiko infeksi. Hindari berkumur terlalu keras, karena ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut dry socket, di mana bekuan darah terlepas dari soket gigi yang baru dicabut. Selain itu, pastikan untuk mengganti kain kasa dengan hati-hati jika diperlukan, agar luka tetap terjaga dengan baik.

4. Istirahat yang Cukup

Istirahat adalah bagian penting dari proses pemulihan. Hindari aktivitas fisik yang berat selama beberapa hari setelah ekstraksi untuk memberi waktu bagi tubuh Anda untuk pulih. Selain itu, saat tidur, pastikan kepala Anda lebih tinggi dengan menambahkan bantal untuk mengurangi aliran darah ke area yang telah diekstraksi, yang dapat mengurangi pembengkakan dan mempercepat penyembuhan.

5. Makanan dan Minuman yang Tepat

Setelah ekstraksi, konsumsi makanan lunak yang tidak memerlukan banyak pengunyahan. Ini membantu menghindari iritasi pada area yang baru saja diproses. Hindari makanan atau minuman panas, keras, atau pedas yang dapat mengganggu luka atau menyebabkan rasa sakit.

Setelah menjalani prosedur ekstraksi gigi, penting untuk mengikuti instruksi dokter gigi guna memastikan pemulihan yang lancar dan menghindari komplikasi. Dengan perawatan yang tepat, proses penyembuhan dapat berlangsung dengan baik, dan kesehatan mulut Anda tetap terjaga. Jika Anda membutuhkan konsultasi dokter gigi atau perawatan lebih lanjut, jangan ragu untuk mengunjungi Layanan Dokter Gigi & Dokter Gigi Spesialis Klinik BAMED di cabang Meruya, yang siap memberikan perawatan terbaik sesuai dengan kebutuhan Anda.